Booming penggunaan kontainer sebagai hunian tidak hanya menjadi tren yang melanda Benua Amerika dan Eropa saja. Jepang menjadi salah satu negara di Benua Asia yang merespon tren tersebut. Adalah Tomokazu Hayakawa Architects yang menggunakan dua kontainer pengiriman untuk membangun galeri.
Sebenarnya kontainer yang digunakan bukanlah kontainer biasa. Ini karena larangan dari Pemerintah Jepang dalam penggunaan kontainer pengiriman barang sebagai hunian permanen. Karena itu, kontainer merupakan kulit luar dari galeri sedangkan dalamnya ditopang oleh rangka kayu.
Galeri ini didominasi oleh warna hitam, eksterior yang dicat hitam dan batu bernuansa hitam untuk menutup permukaan lantai eksterior, dan warna putih, yang melapisi interior serta penggunaan aksen bernuansa putih seperti kursi di luar galeri.
Kedua kontainer yang disusun menumpuk ini di mana kontainer kedua yang berada di bagian atas juga dapat berfungsi sebagai kantor, diletakkan di atas lahan seluas 54,59 meter persegi.
Luas ruang yang dapat digunakan mencapai 36,66 meter persegi sedangkan lahan yang tertutup kontainer hanya seluas 28,82 meter persegi.
Hal ini tentu saja menjadi solusi akan keterbatasan lahan yang ada di negara tersebut.