Jepang mendorong pemerintah lokal untuk mengadakan acara perjodohan untuk mendorong peningkatan jumlah populasi penduduk. Menurut kantor berita Kyodo, pemerintah lokal akan mendapatkan dukungan pemerintah jika mereka membuat acara perjodohan dalam berbagai bentuk. Pemerintah Jepang diberitakan juga telah menguraikan sejumlah langkah untuk meningkatkan jumlah penduduk yang memiliki anak. Dikutip dari BBC, Minggu (15/4/2015), Rencana itu diharapkan akan disetujui oleh kabinet Jepang sebelum akhir Maret 2015. Jepang terancam menghadapi krisis penduduk pada 2020 karena jumlah persalinan yang terus menerus menurun akibat dampak dari tidak ada anak-anak yang cukup dilahirkan, di mana itu dianggap akan berdampak negatif terhadap masyarakat dan ekonomi. Rencana Pemerintah Jepang tersebut tidak hanya menyediakan ruangan bagi masyarakat untuk bertemu dan membina rumah tangga namun juga termasuk pemberian akses terhadap fasilitas nursery, dan pusat konseling bagi masyarakat yang tengah menjalani terapi kesuburan. Selain itu adapula target untuk untuk meningkatkan jumlah ayah yang mengambil cuti menjadi ayah menjadi 80 persen pada 2020. Angka kelahiran di Jepang jatuh ke rekor terendahnya pada 2014, dengan 9.000 bayi lebih sedikit yang lahir dari tahun sebelumnya. Sejumlah alasan yang mungkin mengakibatkan hal itu adalah termasuk meningkatnya biaya hidup jika memiliki anak, lebih banyak perempuan dalam angkatan kerja, dan semakin banyak lajang. (BBC)