Jam kerja pegawai kantor Jepang yang dikenal cukup panjang kini diringankan dengan hadirnya vending machine desk. Mesin bernama Office Glico ini tersedia di kantor-kantor untuk para pegawai yang tidak ingin keluar tapi ingin ngemil.
Produsen permen dan camilan Ezaki Glico menyediakan vending machine berbentuk kotak berisi tiga laci yang berukuran lemari file. Vending machine tersebut menyediakan 24 camilan dan pegawai tinggal menaruh 100 yen (Rp 11.384) dalam di bagian atas mesin yang berbentuk kodok dan mengambil camilan yang ia suka. Camilan di dalamnya akan kembali diisi per minggu oleh 500 pekerja paruh waktu Ezaki Glico. Variasi produk akan diganti setiap tiga minggu sekali agar para pegawai tidak bosan dengan camilan yang disediakan. Hal ini tentunya bertolak belakang dengan vending machine lainnya. “Saat gempa 9.0 skala richter menyerang Jepang pada Maret 2011 dan melumpuhkan sistem transportasi umum, pegawai kantor yang terjebak banyak mengonsumsi camilan dari Glico. Hal ini yang memulai ide untuk pemasaran camilan Glico sebagai peredam masa bencana,” tutur Keisuke Furuyabu, kepala Office Glico kepada Reuters (15/08/2014). Menurut Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) budaya bekerja Jepang dikenal sangat lama. Bahkan seorang pekerja Jepang rata- rata menghabiskan 1.735 jam kerja per tahun. Office Glico yang juga menawarkan versi camilan beku, minuman, dan es krim saat ini menyajikan makanan untuk 1,8 juta orang di lebih dari 100.000 lokasi. Perusahaan Ezaki Glico menemukan pola yang cukup menarik dalam permintaan camilan. Pria dewasa banyak mengonsumsi baby crackers, sementara para bos membeli camilan dan meggunakannya sebagai hadiah untuk para pegawai yang bekerja keras. Keisuke menyatakan saat ini ia mendapatkan permintaan dari produsen makanan agar produk mereka bisa dimasukkan dalam Office Glico. Salah satu yang ikut berpartisipasi adalah Kameda Seika, produsen teratas cracker beras yang membuat kemasan kecil eksklusif untuk Office Glico.