Kehidupan di Jepang yang serba cepat seringkali membuat masyarakatnya hidup dengan penuh tuntutan. Beragam cara dilakukan untuk terbebas dari stres, salah satunya dengan gaya hidup minimarisuto.

Gaya hidup ini tidak hanya konsep mengurangi jumlah barang yang dimiliki, tetapi lebih pada bagaimana seseorang memilih hidup hanya dengan fokus pada sedikit barang-barang yang dianggap penting. Ribuan orang memilih untuk hidup lebih bahagia dengan konsep ini.

Khusus di Jepang yang dikenal sebagai negara yang rawan gempa, para penganut minimarisuto merasa lebih mudah menyelamatkan diri dengan membawa barang-barang mereka yang sedikit. Selama ini banyak korban luka atau meninggal dunia akibat tertimpa barang-barang di dalam rumah sehingga gaya hidup ini dapat mengurangi resiko tersebut.

Gaya hidup minimalis ini terinspirasi dari tokoh terkenal Amerika, seperti Steve Jobs. Namun, ada juga yang mengklaim ini adalah perkembangan dari ajaran Buddha.

Apakah gaya hidup minimalis ini bisa mengurangi produksi barang-barang konsumtif dan akan berdampak positif terhadap lingkungan kita? Patut dicoba!