Banyak orang Jepang suka memberikan tanda dua jari berbentuk V dalam berfoto. Ini salah satu aspek paling terkenal dari budaya Jepang.
Kesukaan Jepang terhadap pose ini terkenal di seluruh dunia atau setidaknya di setiap tempat yang menarik wisatawan Jepang. Tanda Perdamaian di Jepang
Tanda perdamaian mulai muncul dalam foto-foto orang Jepang pada akhir tahun 1960. Pada saat itu, tanda perdamaian adalah bagian dari gerakan hippie di Amerika Serikat. Itu adalah simbol oposisi terhadap Perang Vietnam.
Jepang juga memiliki komunitas hippie di akhir 1960-an yang dikenal di daerah Shinjuku. Penggunaan tanda perdamaian di Jepang mulai dalam subkultur hippie ini.
Dari Hippies ke Budaya Jepang Mainstream
Bagaimana tanda perdamaian membuat lompatan dari subkultur hippie ke masyarakat Jepang mainstream tidak diketahui. Legenda urban menghubungkan ke sosok skater populer dari Amerika (Janet Lynn) atau iklan Konika di Jepang pada tahun 1972.
Apapun itu - dimulai pada tahun 1972, hal itu menjadi populer di kalangan kaum muda Jepang untuk berpose foto dengan tanda perdamaian.
Peace vs Cheese
Foto pose tanda peace ini sering dibandingkan dengan tradisi mengatakan "cheese" sebelum berfoto (di dunia berbahasa Inggris).
Mengatakan "cheese" untuk berfoto cenderung membuat orang tersenyum. Di Jepang, tanda peace telah menjadi "cheese" secara visual - sebuah isyarat kepada fotografer bahwa Anda siap untuk difoto. Seperti mengatakan cheese - entah bagaimana tampaknya membuat Anda lebih fotogenik.