Untuk wanita yang dibesarkan dalam keluarga yang memiliki banyak anak laki-laki, mungkin jiwa laki-laki bukanlah suatu hal yang rumit. Tiga pilar utama perilaku yang tepat adalah membela diri sendiri, menjaga mobil agar tetap bersih dan menonton pertandingan sepak bola sebanyak mungkin. Dan ketiganya nampak merupakan hal yang wajar untuk dilakukan.
Namun, dari perspektif feminin, ada sejumlah pikiran pria yang tetap menjadi misteri, sebagaimana dibuktikan daftar aspek membingungkan dari persahabatan pria ini yang telah banyak beredar di Internet Jepang.
5. Tidak saling meminta saran untuk kehidupan cinta mereka.
Mungkin benar jika dikatakan pria saling bercerita mengenai petualangan asmaranya daripada kesulitan yang mereka hadapi. Karena, umumnya, pria tidak begitu nyaman untuk menunjukan kelemahannya. Apalagi, begitu sulit bagi mereka untuk mempercayai rekan mereka dan berkata, "Aku tak tahu bagaimana membuat gadis ini jadi menyukaiku," tanpa mengkhawatirkan kelemahan tersebut akan dimanfaatkan.
4. Tak akan memberitahukan teman mereka soal gadis yang tengah dekat dengannya, sampai benar-benar mendapatkannya.
Hal ini sebenarnya hanya masalah menunggu saat yang tepat untuk memberitahukan teman-temannya saja, saat seorang pria telah benar-benar memutuskan untuk memilih seorang wanita untuk menjadi kekasihnya.
Apa yang membingungkan bagi wanita sebenarnya bukanlah bagaimana pria tidak dapat melihat ke depan, namun fakta bahwa mereka tidak banyak bicara mengenai wanita yang kini tengah dekat dengan pria tersebut. Hal itu adalah pengamatan yang valid, dan itu berasal dari fakta bahwa pria ingin menjaga pilihan mereka selalu terbuka. Walaupun Taro pergi makan malam dengan Hanako sekali atau dua kali dalam seminggu, jika ia masih ingin mengeksplorasi pilihannya (maksudnya adalah jika ia masih memiliki keinginan untuk melakukan pendekatan dengan wanita lain selain Hanako), ia tidak akan memiliki keuntungan apapun dengan mengumumkan perasaannya pada Hanako kepada teman-temannya, terutama jika wanita lain yang masih ia incar juga memiliki kemungkinan untuk mengetahui hal itu.
3. Ketika salah satu teman ditolak cintanya, mereka ingin segera menjodohkan orang tersebut dengan seorang wanita baru.
Meskipun telah ditolak dan mengalami berbagai peristiwa tak mengenakan, kaum pria tidak akan pernah menyerah mengejar cinta. Mereka tidak akan berkata, "Aku tak akan berkencan lagi!" karena itu akan membuat mereka terjebak dalam sebuah bentuk kehidupan yang hanya diisi dengan makanan cepat saji, tubuh yang tidak terurus, dan tempat tidur yang kosong. Kencan merupakan jalan mereka untuk menikmati kehidupan yang lebih baik, jadi pada saat seorang teman pria baru saja kehilangan cintanya, pastilah teman-temannya merasakan suatu dorongan untuk membantunya berdiri kembali
Selain itu, di samping menemukan cinta yang baru, minum-minum hingga mabuk adalah satu-satunya cara lain yang diketahui oleh pria sebagai usaha untuk memulihkan hati yang patah. Namun sebelum liver sang pria rusak karena kebanyakan minum minuman beralkohol, bukankah lebih baik bagi teman-temannya untuk sesegera mungkin mencarikan cinta baru untuknya?
2. Mereka tidak saling mengetahui tempat tinggal masing-masing.
Secara umum, orang Jepang tidak suka melakukan hal-hal yang bersifat hiburan di rumah mereka, salah satu alasan utamanya adalah karena rumah-rumah dan apartemen di Jepang berukuran sangat kecil. Mungkin wanita yang gemar membersihkan dan menghias rumah atau apartemennya akan dengan bangga mengundang teman-temannya datang berkunjung ke rumahnya, namun tidak begitu adanya dengan pria.
Rumah atau apartemen pria lajang biasanya kurang terurus, dan akan dengan mudah dipenuhi dengan celana dan pakaian kotor, apalagi jika mereka hanya memiliki sedikit ruang untuk menaruhnya. Oleh karena itu, pria cukup senang untuk bertemu dengan teman-teman mereka di bar atau restoran tanpa pernah mengundang mereka untuk mampir ke tempat tinggalnya. Dan jika kita tidak pernah datang ke rumah seseorang, perlukah kita mengetahui di mana ia tinggal?
1. Jika ada dua pria Jepang menyukai wanita yang sama, tak satupun dari mereka akan mengejarnya.
Ada semacam kode etik antara kaum pria Jepang, di mana mereka akan menyerah terhadap apa yang mereka sukai jika hal tersebut membuat yang lain merasa kecewa atau kesal. Hal tersebut merupakan jalan terbaik untuk menghindari kasus kataomoi (cinta tak berbalas) yang mungkin juga akan dialami oleh pihak teman kita. Dengan begitu, mereka tidak akan saling menyakiti, dan bahkan jika ada seorang pria lain yang dibenci oleh mereka berdua berhasil mendapatkan wanita incaran mereka berdua, mereka dapat merencanakan suatu plot balas dendam secara bersama-sama terhadap musuh bersama itu.