Berita Jepang | Japanesestation.com

Di Jepang, ada ritual membersihkan dan mendandani jenazah sebelum dimakamkan atau dikremasi, bahkan ada kontes yang memperlombakan keterampilan membersihkan dan mendandani mayat tersebut sehingga terlihat cantik dan tampan. Baru-baru ini, dalam ajang pameran pemakaman terbesar di Jepang bertajuk Life Ending Industry EXPO 2017, seorang wanita Jepang telah berhasil memenangkan kontes yang digelar pada hari Kamis lalu, yang menguji keterampilan dalam upacara ritual untuk orang yang telah meninggal.

Dilansir dari berbagai sumber, wanita Jepang berusia 23 tahun bernama Rino Terai itu telah memenangkan kontes mendandani mayat dengan mengalahkan tiga finalis lainnya. Acara itu sendiri dibuat untuk memperingati seni pemurnian jiwa-jiwa dari mereka yang telah meninggal agar terlihat cantik/tampan. Menurut agama Shinto, jiwa seorang manusia yang telah meninggal itu tidak murni sesaat setelah kematiannya, dan sebelum dikirim ke "dunia lain" jenazah tersebut harus didandani untuk memurnikan jiwanya, yang biasanya dilakukan di hadapan keluarga terdekat saja.

Keempat kontestan tersebut tampil di atas panggung yang diamati oleh tiga juri dengan musik pemakaman diputar di latar belakangnya. Keempatnya dinilai berdasarkan gerakan dan kemampuan mereka untuk membalut tubuh jenazah tanpa terlalu memperlihatkan kulit dari tubuh jenazah tersebut. Di Jepang sendiri ada sekitar 2000 pengurus jenazah dan permintaan untuk pengurus jenazah dengan keterampilan khusus seperti itu telah meningkat seiring dengan banyaknya masyarakat Jepang yang telah menua.

Setelah menang atas tiga finalis lainnya, Rino Terai berkata sambil tersenyum, "Saya berlatih setiap hari untuk mempersiapkan kompetisi ini. Saya merekam video dan melakukan perbaikan dengan bertanya kepada diri sendiri, apakah jenazah ini terlihat cantik/tampan? Apakah saya memperlakukan jenazah ini dengan baik?"

(images: © (c) Copyright Thomson Reuters 2017)