Berita Jepang | Japanesestation.com

“Kira-kira, di umur berapakah orang Jepang akan menikah?” 

Mungkin pertanyaan di atas muncul di beberapa pikiran seseorang. Sebagai sesama negara di area Asia, apakah orang Jepang sama seperti orang Indonesia di mana tuntutan untuk menikah sudah mulai memburu seseorang sejak usianya menginjakkan 20 tahunan? Atau malah, lebih tua lagi? Temukan jawabannya lewat pembahasan berikut ini! 

Dilansir dari Nippon, menurut info statistik yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan, pada tahun 2019 lalu, ada total 598.965 pernikahan di Jepang, menandakan adanya peningakatan sebesar lebih dari 12.000 even jika dibandingkan dengan tahun 2018. Sebelumnya, angka pernikahan di Jepang sempat menurun drastis hingga mencapai 1,1 juta saja di tahun 1972 silam.  Meski sempat ada kenaikan sementara pada tahun 1990-an, jumlah tersebut kembali turun di era baru. Meskipun begitu, pada tahun 2019, jumlah pasangan yang menikah kembali meningkat untuk pertama kalinya pada 7 tahun terakhir yang diperkirakan merupakan dampak dari era Reiwa, di mana banyak pasangan yang melihat bahwa era tersebut merupakan waktu yang tepat untuk melangsungkan pernikahan. 

Usia puncak bagi wanita Jepang yang menikah untuk pertama kalinya tetaplah 25 tahun, sama seperti 20 tahun yang lalu. Namun, proporsi relatif terkait wanita yang menikah di awal usia 20 tahunan menurun dan membuat tren baru, menikah di usia yang lebih tua.  

Rata-rata Umur Saat Pernikahan Pertama di Jepang  

orang Jepang menikah japanesestation.com
Rata-rata Umur Saat Pernikahan Pertama di Jepang (nippon.com)

Sementara itu, jika dilihat berdasarkan prefektur, Miyazaki memiliki pengantin pria dengan rata-rata umur termuda saat pernikahan pertama, yaitu 31 tahun, sementara Okayama memiliki pengantin wanita termuda dengan usia 28,8 tahun. Sangat kontras dengan Tokyo yang memiliki pengantin pria dan wanita tertua, dengan umur masing-masing 32,3 dan 30,5 tahun.  

Dan di antara semua upacara pernikahan di Jepang, ada 9,7% pria dan 16,9% wanita yang memilih untuk menikah kembali. Angka tersebut relatif tidak berubah selama beberapa tahun terakhir. Namun, jika dibandingkan dengan data pada tahun 1995, angka pernikahan kembali untuk pria meningkat sekitar 6,5% dan 5,3% untuk wanita.  

Tabel Proporsi Pernikahan Kembali di Antara Pernikahan di Jepang  

orang Jepang menikah japanesestation.com
Proporsi Pernikahan Kembali di Antara Pernikahan di Jepang (nippon.com)

Jika membicarakan perceraian, pada 2019 lalu, ada 208.489 kasus perceraian di Jepang, yang berarti meningkat sebanyak 156 kasus jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Angka perceraian per 1.000 orang pun naik sekitar 0,01% poin pada 2019 menjadi 1,69 dan angka perceraian pun ikut meningkat sejak tahun 1990-an, meski sempat terjadi penurunan menuju 290.000 pada 2002 silam.

Jadi, setelah melihat penjelasan di atas, dapat diseimpulkan bahwa rata-rata umur orang Jepang saat menikah itu berbeda-beda setiap perkembangan zaman, meski masih di kisaran 20-30 tahunan.