Ibu-ibu sering berbicara kurang jelas dengan bayi-bayinya daripada dengan orang dewasa. Meskipun begitu, bayi sebetulnya lebih genius belajar bahasa daripada orang dewasa. Ini hasil riset ilmuwan RIKEN Brain Science Institute (BSI) di Jepang dan peneliti Laboratoire de Sciences Cognitives et Psycholinguistique (LSCP) di Paris, Perancis, yang dirilis Psichological Science akhir Januari 2015. Tim peneliti RIKEN merekam dan menganotasi percakapan 22 ibu asal Jepang dengan bayi-bayinya dan orang dewasa. Tim riset itu menggunakan pendekatan lintas-disiplin seperti psikologi, linguistik dan teknologi percakapan. Metode ini digunakan untuk mendapatkan perspektif lebih luas tentang sifat bunyi yang dipakai oleh seorang bayi untuk menguasai bahasa ibunya. Tim peneliti itu menggunakan teknik dari LSCP mengukur kesamaan akustik antara dua silabus seperti pa dan ba atau po dan bo dan meneliti 118 silabus berbeda yang sangat sering diucapkan dengan bayi dan orang dewasa. Hasil penelitian itu menyimpulkan bahwa ibu-ibu agak kurang jelas ketika berbicara dengan bayinya daripada dengan orang dewasa. Rahasia genius belajar bahasa pada bayi sebetulnya terletak pada bayinya. Bagi bayi-bayi, sentuhan perasaan dan perhatian lebih berarti dan penting daripada percakapan yang jelas menurut orang dewasa.