Ponsel tidak hanya menjadi sarana komunikasi saja, tetapi juga bisa menjadi sarana untuk menyakiti orang lain, atau yang dikenal dengan istilah cyberbullying. Untuk mencegahnya sebuah daerah di Jepang melakukan sebuah terobosan, apa saja itu? Yuk, kita simak penjelasan singkatnya!
Sebanyak 13.000 anak-anak usia enam hingga lima belas tahun di kota Kariya, Prefektur Aiichi, akan dilarang menggunakan ponsel di malam hari. Larangan itu akan diterapkan mulai pukul sembilan malam per April 2014 nanti. Hal tersebut merupakan gagasan dari para guru, pekerja sosial, dan polisi. Mereka menganggap cyberbullying telah menjadi masalah sehari-hari bagi anak masa kini. Untuk itu, perlu dilakukan langkah untuk mencegah perkembangan fenomena tersebut.
Tujuan program yang mereka gagas adalah agar anak-anak tidak terperangkap dalam kejahatan dunia maya, tidak menghabiskan terlalu banyak waktu mengutak-atik ponsel, dan agar tidak tertular efek buruk akibat terlalu banyak menggunakan ponsel. Sebenarnya, ide yang sama mengenai pembatasan penggunaan ponsel telah digagas sejak tahun 2008 lalu. Peran orang tua pun harus dilakukan untuk mendukung ide ini. Oleh karena itu, para orang tua diminta menyingkirkan smartphone dari anak-anak setelah pukul sembilan malam serta memantau situs-situs yang mereka akses. Meski demikian, tidak akan ada hukuman bagi orang tua apabila terjadi ketidakpatuhan.
"Program ini bertujuan melindungi anak-anak dari masalah atau intimidasi melalui aplikasi pesan instan gratis." Demikian ujar juru bicara bidang pendidikan di Kariya, seperti dikutip dari Daily Mail pada 25 Maret 2014
Beberapa minggu sebelumnya, pemerintah Jepang merilis data statistik yang menunjukkan tingginya level penggunaan ponsel di kalangan anak-anak Jepang. Dalam data itu, diungkap bahwa per hari, anak berusia 10-17 tahun rata-rata menghabiskan waktu selama 107,4 menit bersama ponsel.