Pembaca JS, pasti sudah tahu kan kalau Jepang mulai memberlakukan kebijakan kantong plastik berbayar mulai 1 Juli 2020? Nah, kira-kira, apa efeknya ya buat kehidupan di Jepang? Lewat artikel ini, JS bakal menjelaskan dampak positif dan negatif dari kantong plastik berbayar yang dikutip dari Tsunagu Japan. Simak ya!
Dampak Positif Kantong Plastik Berbayar
Sekain menguntungkan bagi alam, kantong plastik berbayar juga memiliki dampak positif bagi kehidupan sehari-hari. Misalnya:
Eco Points
Jika kamu menolak membayar kantong plastik, kamu akan mendapatkan semacam poin. Misalnya, salah satu konbini terbesar Jepang, FamilyMart, merilis “FamilyMart Environmental Vision 2050” sebagai bagian dari rencana konservasi lingkungan mereka dan memperkenalkan sebuah layanan di mana para pelanggan yang menolak kantong plastik akan diberi eco points via aplikasi pembayaran FamilyMart, “FamiPay.” Natinya, poin-poin ini dapat ditukar dengan kupon, diskon, atau produk tertentu.
Mengurangi Sampah
Mengurangi kantong plastik berarti akan mengurangi sampah. Menurut Kemeterian Lingkungan Jepang, peggunaan kantong plastik di Jepang hanya sekitar 2-3% dari angka limbah plastik tahunan Jepang. Terlihat kecil, namun tetap berkurang kan?
Mengurangi Emisi Karbon Dioksida
Karbon dioksida yang dihasilkan dari pembuangan kantong plastik adalah sebuah faktor utama yang memicu global warming dan salah satu masalah lingkungan terbesar di dunia kini. Menurut penelitian Kementerian Lingkungan, kita daoat megurangi emisi CO2 sekitar 61 gram per satu kantong plastik yang tidak kita gunakan. Artinya, kita bisa mengurangi emisi CO2 sebanyak 22 kilogram pertahun. Lumayan kan?
Mencegah Polusi Laut
Polusi laut dapat berbahaya bagi hewan, seperti ikan dan burung, serta mengotori indahnya pemandangan laut. Dengan mengurangi penggunaan kantong plastik, kita bisa menolong hewan-hewan tidak berdosa itu. Senang kan jadi pahlawan?
Meningkatkan Kesadaran Lingkungan
Seperti sudah disebutkan sebelumnya, kantong plastik berbayar memang dapat membantu konservasi lingkungan. Mungkin, memang kamu tidak merasakan dampak krisis lingkungan di kehidupan sehari-hari. Namun, kita tetap tidak boleh diam saja, dan mulai menjaga lingkungan dan bumi dengan apa yang kita mampu. Salah satunya, dengan mengurangi pemakaian kantong plastik!
Dampak Negatif dari Kantong Plastik Berbayar
Kontras dengan penjelasan di atas, nyatanya ada beberapa dampak negatif dari kantong plastik berbayar. Apa saja?
Mambeli Kantong Belanja dan Kantong Sampah
Jika kantong lastik tidak lagi gratis, akan ada peningkatan orang-orang yang membeli kantong belanja yang dapat digunakan kembali. Meski kamu dapat membeli sebuah kantong belanja dengan harga terjangkau, tetap saja ada biaya tambahan. Ditambah lagi, banyak orang yang menggunakan kantong belanja plastik sebagai kantong sampah di rumah mereka, namun kini mereka harus membeli kantong khusus untuk membuang sampah. Selain itu, beberapa orang juga tidak akan punya pilihan lain selain membeli kantong plastik saat mereka lupa membawa kantong belanja atau saat belanja dadakan. Meskipun memang tidak mengeluarkan banyak biaya, tetap saja akan berdampak pada keungan rumah tangga kan?
Kantong Reusable Harus Dijaga agar Tetap Bersih
Debu dan mikroorganisme tak terlihat dapat tumbuh menumpuk jika menggunakan kantong belanja reusable berkali-kali. Jus dari daging dan seafood bisa saja menetes tanpa kamu ketahui, atau mungkin saja ada tanah dalam produk yang kita beli, jadi kita harus selalu mempertimbangkan aspek kebersihannya. Nah, untuk membantumu menjaga kebersihan tas belanja, cobalah lakukan langkah berikut:
- Cuci tas secara berkala.
- Taruh daging dan ikan di sebuah kantong plastik kecil.
- Pisahkan makanan dingin (daging, ikan, dan frozen food) dari makanan panas.
- Pisahkan kantong belanja reusable untuk makanan dan bahan kebutuhan sehari-hari lain.
- Jangan membawa makanan dalam tas reusable untuk waktu yang lama.
Seperti sudah dijelaskan di atas, membuat sistem kantong plastik berbayar di Jepang memang sedikit “merugikan” karena kita harus mengubah gaya hidup. Namun, demi lingkungan yang lebih terjaga, mengapa tidak?