Bulan Oktober menandai peringatan 60 tahun perjanjian sister city antara Osaka di Jepang dan San Fransisco di Amerika Serikat. Meski demikian, sebuah patung mengenai comfort woman atau Jugun Ianfu, yang didirikan di San Fransisco bisa jadi akan mengakhiri hubungan tersebut.
Pada musim semi ini, sebuah patung didirikan di Pecinan kota San Fransisco, sebagai peringatan akan para jugun ianfu, atau para wanita dari wilayah jajahan Jepang di Asia yang dipaksa melayani kebutuhan seksual tentara Kekaisaran Jepang pada Perang Dunia ke-II. Patung tersebut terdiri atas 3 buah patung wanita muda yang melambangkan para wanita dari Korea, Cina, dan Filipina, dan satu buah patung wanita tua, yang melambangkan para penyintas yang menantikan penyesalan dari pihak Jepang.
Plakat yang tertera pada patung tersebut sendiri berbunyi,
“Monumen ini bersaksi akan penderitaan ratusan ribu wanita dan gadis yang direndahkan dengan sebutan jugun ianfu, yang diperbudak secara seksual oleh Tentara Kekaisaran Jepang di tigabelas negara Asia-Pasifik dari tahun 1931-1945.
Pendirian patung tersebut – yang merupakan yang pertama didirikan di kota dengan jumlah penduduk sebesar San Fransisco – memancing kritik dari walikota Osaka, Hirofumi Yoshimura, yang memandang hal tersebut sebagai sebuah bentuk “bashing terhadap Jepang”. Politisi berusia 42 tahun tersebut sudah mengirim 2 pucuk surat kepada walikota San Fransisco Ed Lee, dan mengklaim dalam korespondensinya bahwa, “Ada ketidaksetujuan di antara para sejarawan mengenai fakta-fakta sejarah seperti jumlah jugun ianfu, dan derajat keterlibatan para mantan tentara Jepang dan juga seberapa besar dampak peperangan yang diterima”. Yoshimura juga meminta Lee untuk mempertimbangkan lagi persetujuan kota atas pendirian patung tersebut, dalam isi suratnya, “Saya sekali lagi dengan sangat mendesak anda untuk mempertimbangkan mengenai hal ini dengan matang. Dengan surat ini, saya hara panda dapat merasakan permintaan sepenuh hati yang saya ingin sampaikan.”
Meski demikian, permintaan tersebut nampaknya tidak berhasil membatalkan pendirian patung tersebut, dan walikota Osaka tersebut berkata bahwa jika hal ini dibiarkan begitu saja, ia bermaksud untuk membatalkan hubungan sister city antara kedua kota, di tahun ini.