Berita Jepang | Japanesestation.com

Pernahkah kamu melihat orang-orang di Indonesia menyiram air saat sore hari di luar rumah atau di jalanan? Ternyata orang Jepang memiliki kebiasaan yang serupa. Kelembapan yang tinggi dan suhu yang melonjak pada musim panas di Jepang membutuhkan cara-cara yang kreatif untuk menjaga mereka agar tetap sejuk. Orang-orang mungkin mengenakan yukata katun yang menyerap keringat, menikmati kakigori (es serut) atau somen (mi dingin), dan menggunakan tisu basah untuk mendinginkan tubuh, kipas angin portabel, dan handuk leher. Setiap orang memiliki caranya masing-masing untuk bertahan saat mereka harus keluar dari kenyamanan ruangan ber-AC atau kantor.

Ada satu tradisi unik di Jepang yang telah dilakukan oleh penduduk sejak zaman Edo (1603-1868) dalam mengatasi panasnya cuaca. yang bernama uchimizu. Tradisi ini pada dasarnya adalah menyiramkan air ke beton untuk mendinginkannya. Uchi berarti memukul, sedangkan mizu berarti air, jadi, memukul jalanan dengan air. Masyarakat Jepang biasanya melakukan uchimizu dengan mengisi air pada ember lalu menyiramkannya ke tanah di luar rumah.

Musim panas di Jepang terkenal dengan kondisi cuaca yang ekstrem, ditandai oleh suhu tinggi dan kelembaban yang sangat tinggi. Di kota-kota besar seperti Tokyo dan Osaka, suhu dapat mencapai lebih dari 35 derajat Celsius, membuat aktivitas sehari-hari menjadi tantangan tersendiri. Kelembaban yang tinggi menambah rasa gerah dan membuat orang merasa lebih lelah

Memercikkan air telah menjadi bagian integral dari ritual pemurnian Shinto, seperti menggunakan gayung kecil untuk membersihkan tangan di pintu masuk kuil. Melanjutkan tradisi warga kota di masa lalu, banyak warga lanjut usia dan ibu rumah tangga yang masih menyapu jalanan setiap hari, juga memercikkan air sebagai metode praktis untuk menekan debu. 

Penjelasan Sains dibalik Uchimizu

Para maid di Akihabara melakukan uchimizu (Danny Choo)
Para maid di Akihabara melakukan uchimizu (Danny Choo)

Kamu mungkin masih bingung, memangnya dengan memercikkan air ke aspal yang panas akan membuat panasnya tidak terlalu menyengat? Jawabannya adalah, bisa! Ketika air menguap melalui proses penguapan panas, air akan mendinginkan cairan yang tersisa dan permukaan di bawahnya. Hal ini menjelaskan mengapa segelas air yang dibiarkan pada suhu kamar sebenarnya bisa menjadi lebih dingin dan mengapa menempatkan handuk basah di leher kamu adalah cara klasik untuk menyejukkan diri di musim panas. 

Karena meningkatnya pemanasan global, dalam beberapa dekade terakhir, beberapa kelompok lingkungan di Jepang telah memperkenalkan program dan acara untuk mendorong uchimizu, termasuk skema yang dipromosikan oleh pemerintah Tokyo. Eksperimen telah menunjukkan bahwa memercikkan air dapat menurunkan suhu udara hingga beberapa derajat, sehingga jika dilakukan secara massal, efeknya akan lebih besar lagi. Komunitas dan lingkungan terkadang mengadakan acara uchimizu komunal besar-besaran di ruang publik seperti alun-alun atau jalan perbelanjaan, bekerja sama untuk mendinginkan kota.

Tips Menyiram Jalan

Seorang anak di Tokyo melakukan uchimizu (Xinhuanet).
Seorang anak di Tokyo melakukan uchimizu (Xinhuanet).

Tata cara untuk melakukan Uchimizu sangatlah mudah. Isilah sebuah wadah-apakah ember, mangkuk, atau bahkan botol PET-dan pergilah ke luar. Namun, selalu perhatikan tetangga dan orang yang lewat, dan hindari membasahi jalan atau permukaan yang bisa menjadi licin dan berbahaya. Dari sudut pandang lingkungan, sangat penting untuk tidak menggunakan air keran dalam mengisi ember kamu. Sebagai gantinya, pilihlah air daur ulang atau air sekunder, seperti air mandi, drainase pendingin udara, atau air hujan yang ditampung. Air reklamasi juga tersedia secara gratis dari Pusat Reklamasi Air di distrik Shinjuku, Koto, dan Minato.