Apa teman-teman pernah mendengar tentang Taiji di Jepang? Jika belum tahu, JS bocorkan sedikit ya. Intinya, Taiji adalah salah satu tempat paling mengerikan di Jepang meski tidak angker. Mengapa? Jawabannya bisa teman-teman temukan dalam film dokumenter baru, Seaspiracy.
Memang, ada apa sih sebenarnya?
Jadi, film dokumenter di Netflix satu ini menceritakan dan “membedah” kerusakan yang terjadi di laut dunia yang diakibatkan ulah manusia. Jika teman-teman sempat menonton film dokumenter Cowspiracy, isinya mirip, hanya berbeda versi, dari sapi ke laut. Pembuatnya pun sama, Ali Tabrizi, yang menjadi co-director dari film berdurasi 90 menit itu bersama Lucy Tabrizi.
Film ini akan membawa kita melihat dampak dari plastik, polusi dari industri pemancingan, pemancingan ilegsl, dan praktik perburuan brutal. Film ini juga akan memberi kita kenyataan pahit: apa yang telah kita lakukan pada laut dan bagaimana dampak jangka panjang bagi bumi dan masa depan kita sendiri.
Mengerikan memang. Namun, kengerian paling “horror” ada pada segmen yang memperlihatkan perlakuan Jepang pada lumba-lumba. Ya, hal itu terjadi di Taiji.
Scene mengerikan itu diambil langsung dari Taiji, di mana lumba-lumba terlihat digiring ke sebuah teluk kecil dan dibantai. Tabrizi mengatakan bahwa dari seluruh lumba-lumba yang tertangkap tersebut, 12 ekor dibunuh.
Tega banget ya? Nah, apa alasannya?
Alasan utamanya adalah dikuranginya penangkapan tuna sirip biru. Namun, fakta berikutnya bakal membuatmu lebih ngeri.
Menurut Seaspiracy, nelayan lokal dilindungi oleh pihak kepolisian dan pemerintah sendiri hanya diam dan tak berbuat apa-apa. PAra nelayan ini membuat para lumba-lumba terpojok ke teluk, menangkap beberapa untuk dijual ke taman rekreasi air, sementara yang lainnya dibantai. Umumnya, para lumba-lumba ini dibantai bukan untuk dagingnya karena mereka memiliki kadar merkuri yang terlalu tinggi untuk dikonsumsi, namun karena penurunan penangkapan tuna sirip biru. Mengerikan.
Reaksi netizen pun beragam. Mayoritas pun merasa ngeri akibat melihat adegan dalam film tersebut. Berikut beberapa komentarnya:
"Lumba-lumba adalah salah satu hewan favoritku dan ini membuatku sangat sedih. #Seaspiracy ".
"Hatiku sakit melihat para lumba-lumba, paus, dan mahluk-mahluk lain, ini membuatku menangis. #Seaspiracy ".
"Lumba-lumba dibunuh…untuk TUNA?!!!!! Ayolah, tak mungkin lumba-lumba bisa menyelamatkan tuna. #GoVegan#Seaspiracy ".
Melihat komentar netizen tanpa menontonnya saja sudah bikin ngeri ya? Semoga suatu saat nanti pemerintah Jepang bisa menyelamatkan para lumba-lumba dari pembantaian di Taiji ya!
Sumber: