Dalam pesan yang dikirim pada kampanye iklan sensus baru mereka untuk tahun 2015, Jepang ingin warganya agar memiliki anak dan melakukan hubungan intim sesering mungkin. Pemerintah Jepang rela membayar video iklan tersebut di televisi, billboard, dan secara online dalam upaya untuk membalikkan penurunan populasi mereka yang mengkhawatirkan. Iklan ini menampilkan gadis-gadis bergaya J-pop yang berbicara dengan serius untuk memberikan pesan yang jelas pada generasi muda di Jepang bahwa satu-satunya cara agar ada biaya untuk merawat mereka saat mereka telah lanjut usia adalah jika mereka mulai melahirkan bayi yang akan dapat memberikan kontribusi pada sistem kesejahteraan di Jepang.
Seperti dilansir dari weirdasianews.com, jika lima tahun yang lalu banyak orang yang menolak untuk mengisi sensus karena tidak digital, kini biro sensus Jepang ingin warganya mengetahui bahwa mereka dapat menyelesaikan seluruh proses secara online melalui komputer atau perangkat mobile. Mereka juga telah menciptakan Census-kun, maskot resmi untuk sensus tersebut. Pemerintah Jepang menghabiskan biaya yang besar untuk sensus ini dan mencoba membuat orang-orang sadar terhadap krisis demografi yang mengerikan yang dihadapi negara mereka, di mana 26% dari populasinya adalah warga lanjut usia.