Seorang fotografer asal Polandia, Arkadiusz Podniesinski pernah mendokumentasikan Chernobyl untuk yang pertama kalinya di tahun 2008 pasca bencana nuklir yang terjadi. Sekarang, Podniesinski mengunjungi Fukushima lebih dari 4 tahun setelah tsunami dan tragedi nuklir yang terjadi, dan foto-fotonya yang cukup bisa membuat kita merinding menunjukkan bagaimana Fukushima belum pulih sepenuhnya.
Sampai sekarang, pemerintah masih enggan untuk memberikan akses masuk ke Fukushima, bahkan kepada jurnalis sekalipun, namun mungkin karena popularitas Chernobyl-nya, Podniesinski berhasil mendapatkan izin. Ia antara lain menyorot upaya pembersihan permukaan tanah yang terkontaminasi radiasi di Fukushima, di mana para pekerja terpaksa menampungnya dalam kantung-kantung semacam polybag dan menumpuknya saja di situ, karena sampai saat ini belum ada tempat yang mau menampung tanah yang terkena radiasi ini.
Mengutip sebuah survey, Podniesinski menyatakan bahwa hanya 10% dari 120.000 penduduk Fukushima yang berniat untuk kembali, sementara 65% lainnya menyatakan tidak mau kembali ke sana. Tapi, tetap ada orang yang masih merasa terikat dengan Fukushima seperti Masami Yoshizawa, seorang peternak yang kembali ke ladangnya untuk merawat ternaknya yang terpaksa ia tinggalkan saat tragedi nuklir terjadi. Meskipun 360 ekor hewan ternaknya selamat, tanah lahan peternakannya terbelah karena gempa bumi, dan kulit sejumlah sapinya mulai menunjukkan adanya bintik-bintik putih, yang kemungkinan diakibatkan para sapinya makan rumput yang terkena radiasi.
Mungkin, salah satu yang paling mengerikan mungkin adalah foto kota Futaba yang tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kehancuran yang kentara, meskipun Futaba adalah kota yang terkena tingkat radiasi tertinggi di Fukushima.