Bagi HUU, hari-hari ketika hanya perempuan yang bisa memakai gaun dan rok, dan hanya laki-laki blazer dan dasi sudah lewat. Dengan mengucapkan selamat tinggal pada ekspektasi gender, HUU membuka pintu yang pernah memisahkan 'pakaian pria' dan 'pakaian wanita'.
Uniseks, androgynous, gender neutral, maupun tanpa gender, di situlah HUU mencoba untuk membuka lini mode baru bagi mereka.
Memulai debutnya di dunia mode, merek baru, HUU, bertujuan untuk mendorong mode melampaui batas ekspektasi dan sosial. Berdasarkan konsep bahwa gaya tidak terikat gender, HUU menghadirkan tren terkini melalui pakaian elegan dan canggih netral gender.
Merek tersebut diluncurkan oleh Maho Kobayashi, yang menjelaskan bahwa ia menciptakan merek tersebut sebagai cara orang memberdayakan diri mereka sendiri melalui kebebasan berekspresi. Begini kira-kira ungkapan hati Maho Kobayashi:
"Saya telah berbicara dengan anggota keluarga LGBTQ, teman, dan orang-orang di sekitar saya. Mereka memberi tahu saya bagaimana perasaan mereka bahwa mereka perlu menyesuaikan diri dengan ekspektasi mode untuk 'menyesuaikan diri', meskipun itu tidak nyaman. Mereka berbicara tentang bagaimana diharapkan 'wanita harus feminin, dan pria maskulin
Kita semua tanpa sadar terikat oleh beberapa bentuk ekspektasi di dunia, tetapi kenyataannya, ada lebih banyak pilihan dan cara untuk hidup lebih bebas dan bahagia.
Melalui merek HUU saya ingin orang-orang memilih fashion untuk diri mereka sendiri, daripada apa yang diharapkan. Ini tidak dibuat untuk pria atau wanita, tetapi untuk semua orang.
Saya percaya bahwa jika Anda merasa nyaman dengan gaya dan gaya Anda sendiri, Anda akan mengembangkan kepercayaan diri dan menjadi lebih cantik. HUU telah diciptakan agar setiap orang dapat mengekspresikan diri mereka dengan percaya diri dan indah."
Selain ramah semua gender, HUU bangga akan agendanya yang berkelanjutan; pakaian terbatas yang mereka buat diproduksi di pabrik domestik Jepang, dan menggunakan bahan dan kain alami.