Berita Jepang | Japanesestation.com

Delapan operator kereta api di wilayah Kanto akan  beralih dari tiket magnetik ke tiket berkode QR.

East Japan Railway Co., Keikyu Corp., Tobu Railway Co., dan perusahaan lainnya mengumumkan pada Hari Rabu (29/5) bahwa tiket berkode QR akan menggantikan tiket magnetik konvensional untuk perjalanan jarak pendek secara bertahap, mulai dari tahun fiskal 2027.

Dilansir melalui Japan Times, mereka menyatakan bahwa langkah ini bertujuan untuk membuat sistem tiket lebih berkelanjutan dan efisien, serta mengurangi biaya daur ulang dan kesalahan mesin.

Tiket magnetik pertama kali diperkenalkan pada akhir 1960-an ketika gerbang tiket otomatis pertama dipasang di Osaka dan tiket ini telah menjadi standar metode pembayaran untuk kereta hingga kartu IC prabayar diperkenalkan pada tahun 2000-an.

Ketika penumpang memasukkan tiket magnetik ke dalam gerbang otomatis, stasiun keberangkatan dan informasi lainnya yang tersimpan di bagian belakang yang dilapisi magnetik hitam akan dibaca sementara tiket tersebut dibawa maju oleh sabuk dan rol.

Mereka menyatakan bahwa masyarakat sekarang lebih banyak menggunakan kartu IC prabayar, dan penggunaan tiket magnetik mengalami penurunan.

Kedelapan perusahaan akan menggunakan sistem tiket berkode QR bersama yang terintegrasi, kata mereka. Meskipun begitu, tiket magnetik diharapkan tetap digunakan untuk rute jarak menengah hingga jauh, seperti pada Shinkansen.

 Sistem baru, yang direncanakan akan diperkenalkan pada Maret 2027,
Sistem baru, yang akan diperkenalkan pada Maret 2027, menggantikan tiket kertas magnetik (bagian atas) dengan tiket kode QR (bagian bawah) yang dipindai di gerbang tiket (JR East)

Dengan tiket kertas berkode QR yang baru, penumpang hanya perlu memindai kode tersebut di gerbang tiket, demi menghindari kemacetan tiket dan gangguan dalam pemeliharaan. 

Perusahaan-perusahaan tersebut mengatakan tiket magnetik sering macet di dalam gerbang otomatis dan lapisan magnetik perlu dihilangkan sebelum didaur ulang.

Saat ini, banyak penumpang membawa Suica milik JR East dan kartu pintar lainnya. Tiket kertas digunakan untuk kurang dari 10 persen perjalanan kereta api di wilayah Kanto, kata perusahaan-perusahaan tersebut.

"Kami akan beralih ke sistem berkelanjutan menggunakan tiket kode QR untuk mempertahankan tiket kertas," kata seorang perwakilan JR East.