Sebuah restoran di Shin-Yokohama Ramen Museum dengan seorang warga Italia bernama Luca Catalfamo yang menjadi kepala koki asing pertama di sana, telah dibuka dan menyajikan hidangan sup mie nasional Jepang dengan sentuhan Mediterania. Restoran bernama Casa Luca yang terdapat di museum yang menempatkan berbagai toko ramen dari seluruh Jepang di bawah satu atap tersebut akan dibuka pada tanggal 29 Mei oleh koki berumur 38 tahun dari Milan.
Seperti dilansir dari ajw.asahi.com, nama dari restoran tersebut, Casa Luca berarti "rumah Luca" dan diberi nama dengan harapan bahwa para pelanggan akan merasa seperti di rumah saat makan di sana. "King Tonkotsu Ramen," kaldu "tonkotsu" tulang babi yang dimasak dengan dua jenis soy sauce, kaldu ala Jepang dan potherb/salad hijau panggang dalam minyak zaitun, menjadi hidangan khusus dari Catalfamo. Hidangan ini tidak hanya menampilkan minyak zaitun yang berasal dari masakan Italia. Mie lurus dengan lebar yang cukup, dibuat dengan campuran khusus dari tepung yang digunakan dalam pasta dan roti. Setelah diurut dengan rock salt/garam organik Italia, daging babi panggang yang dikenal sebagai "chashu," topping ramen yang khas, kemudian dipanggang. Ketika ia melatih untuk menjadi seorang koki di New York, itulah pertama kalinya Catalfamo mencicipi ramen. Ia tertegun karena menemukan banyak rasa di dalamnya saat melahap semangkuk ramen pertamanya. Kedamaian dan kenyamanan yang ia nikmati dari sup buatan ibunya ia rasakan dalam ramen tersebut. Ia lalu memutuskan untuk membuka usaha ramen patungan di Milan setelah bekerja di sebuah restoran Jepang di London dan belajar rahasia dan pentingnya membuat kaldu yang baik. Pada tahun 2013 Catalfamo lalu mengunjungi Jepang selama satu bulan untuk mempelajari lebih lanjut tentang hidangan mie tersebut, dan mempelajari berbagai hidangan ramen dengan makan di berbagai restoran terutama di daerah Tokyo. Pada bulan September tahun itu, ia membuka kedai ramen di kampung halamannya. Impian Catalfamo selama ini adalah membangun toko ramen-nya sendiri di Jepang. Setelah diundang oleh operator museum tersebut ia memutuskan untuk membuka outlet di Yokohama. Karena ia akan terus menjalankan outlet-nya di Milan, ia berencana untuk bolak-balik antara Jepang dan Italia.