Mungkin Anda sudah pernah mencoba bubuk teh seduhan asal Jepang ini. Matcha, yang akhir-akhir ini hadir dalam kue, kopi, bahkan es krim, bisa dibilang telah menjadi fenomena karena banyak yang menyukainya. Matcha tak lagi jadi minuman hangat dalam upacara tradisional Jepang. Bubuk te​h hijau ini sangat populer dan disukai banyak orang. Selain aromanya wangi, rasanya yang sedikit pahit juga disukai orang.

Teh ini juga menjadi superfood karena khasiat nutrisinya.​ Walau banyak juga matcha yang dibuat dengan kualitas rendah bubuk matcha yang murni ternyata punya banyak kelebihan dan kekurangan. Matcha berbeda dengan sencha atau teh​ hijau biasa yang biasanya masih berbentuk serpihan daun teh. ​Matcha juga punya fakta menarik​. Selain karena sarat akan sejarah, bubuk teh hijau ini juga punya kadar kafein dan hanya diproduksi di 4 tempat di Jepang.

1. Spesial

Matcha dan teh hijau (sencha) sama-sama berasal dari teh. Namun, yang membedakannya adalah matcha terbuat dari daun teh yang dibuat bubuk, jadi kita mengonsumsi keseluruhan teh tersebut. Teh hijau biasa terbuat dari daun teh yang dihancurkan, kemudian diseduh dan daunnya dibuang. Inilah yang menjadi kelebihan matcha. Keseluruhan daun tercampur dan diseduh dengan air panas.

2. Sehat

Karena matcha terbuat dari keseluruhan daun dan keseluruhan daunnya terproses, nutrisi dalam daun ada​ di dalamnya. Antioksidan dan polifenol, yang baik untuk melindungi penyakit jantung dan kanker, serta bisa mencegah penuaan dini. Polifenol dalam bentuk lain yang disebut EGCG juga terdapat di dalamnya, juga memperlambat penumbuhan sel kanker.

3. Kafein

Karena matcha adalah ​daun ​teh yang dibuat bubuk, kandungan kafeinnya jadi tiga kali lipat dari secangkir teh biasa. Namun, kafein ini mengandung zat bernama l-theanine, yang menciptakan rasa relaks. Waktu paling tepat untuk meminumnya adalah sekitar 6 jam sebelum waktu tidur sehingga​ Anda bisa tidur dengan nyenyak.

4. Meditasi

Di Jepang, menyeduh matcha dibuat dalam sebuah upacara. Kegiatan ini menjadi populer karena dilakukan sembari bermeditasi. Keseluruhan jalannya meditasi ini pun akan membentuk tubuh yang sehat dan penurunan berat badan. Jadi, selagi tubuh bermeditasi, Anda mengonsumsi cairan sehat yang mendukung pembentukan tubuh yang sehat.

5. Pemanis

Matcha yang ada di pasaran ternyata tak semuanya baik. Ada matcha yang diberikan pemanis, penggurih, bahkan pewarna. Matcha yang sebenarnya mempunyai rasa seperti rumput dan bayam. Uniknya lagi, ada rasa umami yang tersembunyi di dalamnya. Matcha yang murni punya harga yang sangat mahal. Karena itu, sebaiknya Anda berhati-hati untuk membeli produk yang berlabel 'matcha'.

6. Kontaminasi

Di sinilah kelemahan matcha. Teh banyak menyerap polusi dalam tanah, khususnya teh yang tumbuh di dataran Tiongkok. Setelah teh direndam, sekitar 90% polusi yang berupa limbah tetap tinggal di dalamnya, dan proses pembuatan matcha adalah membuat keseluruhan daun menjadi bubuk. Ini berarti, limbah tersebut ikut dikonsumsi, berbeda dengan teh hijau biasa (sencha) yang daunnya dibuang.

7. Campuran makanan

Matcha dulu dan sekarang lain karena telah banyak dicampur dalam makanan. Dahulu, matcha hanya diseduh dengan air panas. Namun, sekarang matcha hadir dalam setiap makanan dan minuman. Dari kue hingga sup, es krim dan milkshake, semua mengandung matcha. Secara tak sadar, konsumsi kita akan bubuk teh ini semakin meningkat. Agar tidak berlebihan, mulailah untuk mengontrol asupan matcha setiap harinya. 8. Langka & mahal

Seperti yang sudah dijelaskan, matcha asli adalah bubuk teh yang sangat mahal harganya. Karenanya, hanya 4 daerah saja yang memproduksi matcha alami asli Jepang. Daerah tersebut adalah Uji di Kyoto, Shizouka, Nishio, dan Sayama. Matcha hasil produksi Kyoto/ Uji adalah matcha yang paling baik kualitasnya. Karena daerah ini adalah daerah ​asal​ teh hijau. Persediaan yang terbatas membuat harga matcha ini mahal dan langka.​