Saat mendengar kata ‘matcha’, apa yang kepikiran? Matcha latte? Matcha cake? atau segala sesuatu tentang matcha terdengar menarik? Selain ikut tren, kita baca mengnai matcha yuk!

Secara harfiah, matcha berarti teh bubuk, meskipun terdengar sederhana, tapi sebenernya tersimpan sejarah panjang, proses pengolahan yang unik, serta makna budaya yang mendalam.
Asal Usul Matcha

Pada masa lampau, matcha dianggap sebagai sesuatu yang sangat berharga. Para biksu Zen di Jepang meminumnya karena kandungan kafein yang menstimulasi dan asam amino L-Theanine yang menenangkan. Kombinasi ini membantu mereka tetap fokus dan terjaga dalam meditasi panjang.
Awalnya, matcha hanya dinikmati oleh kalangan bangsawan, samurai, dan biksu. Namun seiring waktu, teh bubuk hijau ini makin populer di Jepang kuno hingga akhirnya menjadi bagian penting dari upacara minum teh (chanoyu), tradisi budaya yang masih dijaga hingga sekarang. Dan pada akhirnya bekembang menjadi tren dunia sekarang ini.
Proses Pembuatan Matcha
Matcha asli hanya dibuat dari daun teh khusus bernama tencha. Prosesnya panjang dan sangat hati-hati untuk menjaga warna hijau cerah, kandungan gizi, dan rasa yang halus. Sederhanya, langkah-langkah pembbuatan matcha:
- Peneduhan Tanaman
Sejak pertengahan April hingga Mei, tanaman teh ditutup selama sekitar 20 hari. Peneduhan ini mengurangi fotosintesis, meningkatkan kadar klorofil, serta memperkaya asam amino yang memberi rasa manis lembut dan umami khas matcha. - Pemetikan Daun
Daun teh dipetik dengan hati-hati, sering kali secara manual untuk menjaga kualitas terbaik. - Pengukusan
Dalam hitungan jam setelah dipetik, daun dikukus singkat (±20 detik) untuk menghentikan oksidasi. Langkah ini menjaga warna hijau alami dan kandungan nutrisinya. - Pengeringan dan Penyortiran
Daun lalu dikeringkan dengan udara panas dan melalui beberapa tahap penyortiran serta pemurnian untuk menyempurnakan tekstur dan rasa. - Penggilingan Batu
Tahap terakhir adalah menggiling daun kering dengan batu granit hingga menjadi bubuk sangat halus. Metode tradisional ini sudah dipertahankan lebih dari 800 tahun, meski kini batu digerakkan mesin, bukan tangan, demi konsistensi hasil.
Berbeda dengan teh biasa yang hanya diseduh air lalu daunnya dibuang, matcha diminum hingga ke bubuknya. Itulah sebabnya kandungan vitamin, asam amino, dan antioksidannya benar-benar terserap.
Tingakatan Matcha
Matcha terbagi dalam beberapa tingkatan, namun yang paling umum adalah Ceremonial Grade dan Culinary Grade. Keduanya berbeda dari jenis daun, warna, rasa, hingga kegunaan.
Ceremonial Grade Matcha

- Dibuat dari daun termuda hasil panen pertama musim semi (first flush / ichibancha).
- Warnanya hijau pekat cerah dengan aroma khas hasil peneduhan (ooi-ka).
- Kaya L-Theanine, menghasilkan rasa manis lembut dan umami.
- Diminum murni tanpa campuran, sesuai tradisi upacara minum teh.
- Lebih mahal karena kualitas tinggi dan proses yang teliti.
Sebagai catatan, istilah culinary grade matcha ini lebih sering digunakan oleh orang asing. Di Jepang sendiri tidak ada standar klasifikasi tertentu untuk istilah ceremonial grade, jadi tergantung produsen matcha masing-masing.
Culinary Grade Matcha

- Dibuat dari daun panen kedua (nibancha) atau daun yang dipetik lebih akhir.
- Warnanya lebih pucat, teksturnya agak kasar, dan rasanya lebih pahit karena kandungan katekin lebih tinggi.
- Cocok untuk campuran makanan dan minuman, seperti latte, smoothie, kue, atau es krim.
- Lebih terjangkau sehingga praktis untuk pemakaian sehari-hari.
Manfaat Matcha
Baik ceremonial grade matcha maupun culinary grade matcha pada dasarnya berasal dari daun tencha yang sama, sehingga kandungan dasarnya mirip: kafein, asam amino, vitamin (A, C, E, B1, B2), serta antioksidan kuat.
Perbedaannya ada pada kadar tiap zat:
Ceremonial Grade, lebih tinggi L-Theanine (efek menenangkan, fokus).
Culinary Grade, lebih tinggi katekin, terutama EGCg (antioksidan yang mendukung kesehatan jantung dan metabolisme).
Jadi keduanya sama-sama banyak manfaatnya selama dikonsumsi dengan jumlah yang tidak berlebihan, dan kamu bisa memilih sesuai kebutuhan dan selera kamu mau menggunakan varian yang mana.
Jadi apa favorit olahan matcha favorit kamu?
sumber: berbagai sumber