Kaya akan tekstur, rasa yang halus, dan teknik berabad-abad guna memuaskan keinginan orang–orang menikmati hidangan manis, dunia kulinari manisan tradisional Jepang menawarkan begitu banyak hal untuk dijelajahi. Berikut adalah lima cemilan klasik Jepang yang mungkin tidak pernah kalian pikir akan cocok dengan kopi. JS yakin ini akan jadi alternatif kamu untuk menikmati sensasi ngafe di rumah saat beristirahat dari kegiatan work from home.
Kurobo (黒 棒)
Diterjemahkan secara harfiah sebagai "tongkat hitam," cemilan tradisional dari wilayah Kyushu ini menggunakan gula mentah, telur, dan tepung untuk membuat pasangan terbaik bagi kopi hitam yang kamu suka. Pada dasarnya cemilan ini seperti sebatang kue bolu yang menyerap gula murni, namun tekstur Kurobo tetap lembut dan berpori di dalam meskipun bagian luarnya dilapisi lapisan gula yang renyah. Ini adalah cemilan klasik Jepang yang sempurna untuk dicelupkan, terutama ke dalam secangkir kopi yang kental. Rasa pahit kopi akan menyeimbangkan manisnya gula yang kaya. Kontras dari eksteriornya yang renyah serta interior yang lembut dan foamy, membuat setiap gigitan memiliki kenikmatan tersendiri. Meskipun tidak akan memenangkan kontes kecantikan, kurobo memenangkan suara masyarakat Jepang untuk mitra kopi terbaik.
Tempat membeli: di bagian cemilan regional supermarket dan department store.
Harga: sekitar 300 yen untuk satu bungkus isi 10.
Karinto (カ リ ン ト ウ)
Cemilan tradisional lain yang kelihatan “malang” dan lengket adalah karinto, stik goreng dari campuran tepung, ragi, air, garam, soda kue, dan gula (terkadang bisa juga menggunakan gula murni, gula putih, atau madu sebagai pemanis). Cemilan ini menghasilkan aroma panggang yang memabukkan, terutama pada varietas gula murni. Dibutuhkan gigitan yang baik untuk memecah cangkang karamel gula yang tebal, yang kemudian menghasilkan suara “kress” yang menstimulus indera pendengaran kita, menujukkan betapa renyah cemilan ini. Terlepas dari semua gula itu, rasa manisnya cukup ringan. Karinto benar-benar layak untuk dimasukkan ke dalam menu kafe untuk dicicipi sambil menyeruput beberapa kopi terbaik yang ditawarkan Tokyo.
Tempat membeli: di supermarket dan toko serba ada dalam segala bentuk, jenis, dan rasa.
Harga: sekitar 250 yen per bungkus.
Manju (饅頭)
Biasanya manju berbentuk kecil, manis, bulat, yang terbuat dari adonan tepung, baking powder, gula, dan air untuk menyelimuti pasta gula dan kacang azuki rebus di dalamnya. Pasta kacang merah ini telah membuat banyak orang asing menjauh dari manisan tradisional Jepang dan khususnya manju, tetapi jangan takut, karena ada alternatif lain menikmati cemilan ini.
Salah satu yang paling mudah ditemui ditawarkan oleh Chidoriya, sebuah toko manisan tradisional, yang melapisi manju khasnya (140 yen) dengan castella, kue bolu madu yang diperkenalkan ke Jepang oleh pedagang Portugis di abad ke-16. Pasta kacang di dalam atau anko, terbuat dari kacang putih manis. Nuansa anko yang lebih ringan ini dikarenakan pasta yang halus, tidak seperti pasta merah yang juga bisa hadir dalam gaya chunky dari kacang azuki utuh. Kulit castella mengubah manju jadul menjadi kenikmati tersendiri seperti kue yang sebenarnya. Sementara itu juga menambah pengalaman lintas-budaya di mana lapisan luar bertemu dengan pasta kacang, menciptakan tekstur kenyal yang indah dalam apa yang secara keseluruhan dapat disebut pengalaman makan yang ringan dan halus.
Kegembiraan tekstural dari teknik kuno Chidoriya juga disempurnakan dalam manju Sumidagawa (162 yen). Manju hasil upgrade ini mengandung anko kuning yang sedikit lebih kaya karena mengandung telur dalam campurannya, dan juga kayu manis yang ditambahkan ke lapisan luar. Kering di bagian luar, lembut di bagian dalam, dan kenyal di mana lapisan-lapisan ini bertemu, cemilan klasik Jepang yang sempurna untuk mendapatkan semua tekstur makanan.
Tempat membeli: di salah satu brand store terkait, termasuk yang dekat dengan stasiun Komagome, Sugamo, dan Nishi-Nippori.
Harga: satu manju sekitar 100 – 200 yen
Marusei Butter Sandwich (マ ル セ イ バ タ ー サ ン ド)
Meskipun bergaya Barat, roti lapis ini termasuk dalam daftar karena dibuat di Hokkaido oleh perusahaan manisan Rokkatei dengan menggunakan tepung dan mentega lokal, serta karena dekadensi semata-mata dari suguhan ini yang membuat mereka tidak mungkin untuk diabaikan. Mentega segar, cokelat putih, dan kismis yang direndam dengan rum dicampur bersama untuk membuat krim yang meleleh di mulut, diapit di antara dua kue lembut yang masing-masing mengandung 165 kilo kalori, hampir sama dengan sepotong roti. Kue-kue lembut yang mengapit velvet cream terbuat dari tepung asli Rokkatei yang menciptakan tekstur sedikit kasar, ditambah aksen juicy kismis yang berlimpah di dalam krim, memberikan keseimbangan yang memuaskan dari cemilan tersebut.
Tempat membeli: Toko Online Rokkatei (dalam bahasa Jepang), toko makanan dan toko barang Hokkaido, seperti yang ada di Ikebukuro Shopping Park (ISP).
Harga: 500 yen untuk paket isi empat
Yatsuhashi Cinnamon Cookies (八 ツ 橋 シ ナ モ ン ク ッ ー ー)
Sejarah Kyoto membawakan kita semua kue yatsuhashi yang sederhana namun elegan. Kue kering berbentuk genteng ini terbuat dari tepung beras, gula, dan kayu manis. Campuran itu kemudian dikukus, lalu diratakan dan dipanggang untuk menciptakan camilan yang renyah dan agak manis serta kaya akan rasa dan aroma kayu manis. Cemilan yang cocok untuk anak dan memberikan latihan yang baik untuk rahang seseorang. Versi yang lebih panjang dalam bentuk melengkung yang sama juga tersedia. Kata 'yatsuhashi' juga digunakan untuk menggambarkan versi adonan yang lebih modern dan tidak dipanggang, yang lebih akurat dikenal dengan nama-yatsuhashi, atau yatsuhashi mentah, serta versi segitiga yang diisi dengan pasta kacang.
Tempat membeli: di sebagian besar toko bagian makanan.
Harga: sekitar 200 yen untuk kemasan 150 g.
Apa cemilan klasik Jepang untuk teman ngopi favorit kalian? Share jawaban kalian di kolom komentar ya! Dan jangan lupa lihat juga artikel mengenai kopi dengan aroma sakura untuk menyambut musim semi.