Berita Jepang | Japanesestation.com

Fotografer asal Amerika bernama Everett Kennedy Brown berniat melestarikan sejarah dengan mengabadikan foto-foto dari para keturunan samurai di Jepang menggunakan teknik memotret dari abad ke-19 dalam prosesnya. Foto-fotonya yang terlihat seperti peninggalan dari zaman feodal tersebut menampilkan para anggota komunitas keturunan samurai yang melestarikan tradisi mereka di Soma, Fukushima. Brown sendiri telah tinggal selama beberapa dekade di Jepang dan setelah terjadinya bencana Maret 2011 silam ia bepergian ke prefektur Fukushima.

Seperti dilansir dari cnn.com, di Fukushima, Brown bertemu dengan Michitane Soma, kepala komunitas para keturunan samurai yang telah ada selama 34 generasi, sejak 800 tahun yang lalu. Soma ingin Brown memotret komunitasnya menggunakan teknik kuno yang dikuasainya. Sebanyak 44 orang keturunan samurai tersebut kemudian masing-masing diabadikan sambil mengenakan "jinbaori," mantel pendek tanpa lengan tradisional yang terbuat dari kulit rusa, sutra atau katun.

Dalam pamerannya yang digelar di galeri hpgrp di New York pada bulan Maret lalu, Brown berkomentar, "Teknik memotret yang dinamakan wet plate collodion tersebut berasal dari tahun 1850-an dan foto-foto yang dihasilkan terlihat kuno dan bersejarah. Memotret para keturunan samurai dalam gaya seperti ini memberi mereka kesempatan untuk berpikir tentang posisi mereka dalam sejarah." Foto-foto para keturunan samurai itu rencananya akan dipajang di museum Fukushima.