Di Jepang, cara yang "benar" untuk duduk disebut "seiza" (正座). Kata itu sendiri berarti "benar" (正) dan "duduk" (座). Apa yang Christian Ronaldo lakukan adalah duduk dengan cara yang salah.
Orang-orang melakukan Seiza ketika mereka sedang dalam situasi formal. Di sini, Ronaldo menikmati upacara Jepang, jadi seiza adalah cara yang tepat untuk duduk. Misalnya, seperti ini:
Atau ini:
Penerjemah Ronaldo (wanita di belakangnya) melakukan seiza. Dia harus duduk dengan lutut di bantal, bukan di atas tikar tatami, untuk melakukan seiza yang benar. Seperti ini:
Duduk seperti ini memang sulit! Cara ini membuat kaki kalian sakit. Tapi, menurut salah seorang biksu Buddha, itulah intinya. Menurutnya, kalian diharapkan untuk duduk seperti ini sehingga kaki kalian mulai sakit seperti itu, sehingga kalian tahu bahwa kalian masih hidup. Para biksu Buddha akan duduk seperti ini untuk waktu yang lama sambil bermeditasi sampai kaki mereka menjadi mati rasa. Tetapi orang-orang Jepang tidak hanya duduk seperti ini dalam situasi formal. Contoh kasusnya:
Atau ini:
Di foto paling atas, pria di sebelah Ronaldo duduk bersila, yang disebut "Agura" (胡座) dalam bahasa Jepang. Ini juga dikenal sebagai "otousan-zuwari" (お父さん座り) atau "duduk seperti ayah." Untuk sesuatu seperti upacara minum teh, gaya yang lebih informal ini juga tidak sepenuhnya "benar," tetapi kalian melihat para pria duduk dengan cara ini selama upacara, terutama jika mereka memiliki masalah dengan lututnya. Bagi mereka yang tidak tumbuh dewasa di Jepang, yakni pengunjung asing seperti Ronaldo, duduk bersila tentu diperbolehkan. Seperti yang tercantum pada 2ch, forum internet terbesar di Jepang, olahragawan superstar tersebut, akhirnya duduk seperti ini selama upacara minum teh. Ini juga... tentu saja tidak benar!
Di 2ch, para komentator menganggap foto-foto Ronaldo dan cara ia duduk agak "lucu." "Bisakah dia melakukan seiza?" salah seorang komentator 2ch bertanya-tanya. "Dia terlalu berotot." Komentator yang lain menunjukkan bahwa mungkin, sebagai seseorang yang menghasilkan nafkah dari kakinya, dia tidak ingin menempatkan stres yang tidak perlu pada kakinya, yang membuatnya masuk akal. "Celana jeans-nya terlihat terlalu ketat," sela yang lain.
Komentator lainnya mengatakan ia tampak seperti menikmati dirinya sendiri. "Dia bisa melakukan seiza," gurau seorang komentator. Kalau saja upacara itu digelar di lapangan, bukan di tatami. Mungkin dia juga akan melatih ekspresi wajahnya.