Berita Jepang | Japanesestation.com

VAMPS_HyperWaveFestival-01

Hyde, namanya sudah tidak asing lagi di telinga para penikmat musik Jepang. Dibalik sebuah band terkemuka di Jepang yakni L’Arc-en-Ciel atau yang biasa kita kenal sebagai Laruku, Hyde berdiri sebagai salah satu punggawa nya. Namun, belum banyak orang yang mengetahui bahwa sebenarnya Hyde juga menjadi salah satu inisiator dari grup musik yang bernuansa rock, bernama Vamps. Hyde memiliki keinginan untuk mendirikan sebuah band dengan nuansa grunge dan low-key rock dengan teman sekaligus produsernya, yaitu KAZ.

KAZ pada awalnya menolak untuk berkomitmen secara penuh terhadap suatu band, hingga pada tahun 2008 akhirnya ia sepakat untuk memulai proyek band dengan Hyde. Vamps pun mulai terbentuk pada tahun 2008. Vamps merupakan duo rock yang terdiri dari Hyde dan KAZ. Reputasi KAZ di ranah musik Jepang pun sudah diakui, KAZ selama ini berkarir sebagai member original dari band Oblivion Dust dan turut berkolaborasi dalam solo album Hyde serta live band miliknya. Nama Vamps sendiri merupakan ide dari Hyde. Hyde mengungkapkan bahwa nama Vamps berasal dari Vampire karena dirinya yang begitu menyukai sosok misterius Vampire. Ia sangat menyukai konsep-konsep yang bernuansakan horor. Pada mulanya Vamps berada di bawah naungan label Vamprose yang merupakan label milik Hyde. Hyde mengungkapkan bahwa Vamprose sangat menekankan elemen kreativitas dalam karya Vamps. Oleh karena itu, komposisi dalam tubuh Vamps pun dibagi secara dinamis di mana Hyde memegang peranan menjadi penulis lagu dan mengarahkan tujuan dari Vamps, sementara KAZ memegang peran ganda sebagai gitaris dan produser.

Tujuan awal dari keduanya untuk Vamps sendiri adalah menciptakan musik yang memiliki keunggulan dan dapat dinikmati stage performance nya, bukan hanya menekankan pada kualitas rekaman studio yang selama ini diusung oleh kebanyakan musisi Jepang. Mereka ingin menghasilkan live performance yang dapat meningkatkan antusiasme penontonnya.

Dikutip dari interview yang dilakukan oleh Japan Times, Hyde mengungkapkan, “Kami selalu fokus dalam bagaimana menciptakan lirik lagu yang dapat menghasilkan sound yang baik dalam setiap live performance. Saya tidak terlalu suka dengan proses recording dan ingin selalu segera memainkannya dalam live stage.”. Ketika mengarah kepada pembahasan dalam nuansa musik atau selera musik yang dibawakan oleh keduanya, KAZ menganggap bahwa dengan pengalaman yang dimiliki oleh keduanya yang telah melewati era-era emas dari Rock n’ Roll maka mereka pun ingin pula menciptakan musik dengan penggabungan yang mereka ciptakan sendiri melalui pengalaman mereka pada masing-masing era. Lebih lanjutnya, Hyde juga mengungkapkan bahwa sebenarnya pengaruh terbesar yang diambil oleh Vamps adalah pengaruh dari band-band kenamaan Inggris. Musisi-musisi kenamaan seperti David Sylvian, Depeche Mode, dan New Romantic yang merupakan musisi-musisi kenamaan di era tahun 80’-an merupakan pengaruh terbesar bagi karya Vamps.

VAMPS_HyperWaveFestival-02

Vamps merilis single pertama mereka pada 2 Juli 2008 dengan judul “Love Addict”. Single pertama mereka turut menyertakan DVD yang dapat diakses oleh seluruh region, dengan demikian seluruh penikmat musik di dunia dapat mengenal Vamps lebih dalam. Tidak lama setelah merilis single pertama mereka, Vamps memutuskan untuk melakukan tur national di Jepang. Vamps menghelat sebanyak 46 show di sejumlah venue Zepp di Jepang. Vamps memulai tur nya dengan mengadakan show pada 1 Agustus 2008 di Zepp Sendai dan berakhir pada 28 Oktober 2008 di Zepp Tokyo. Sebuah pilihan yang penuh risiko untuk mengadakan tur nasional bagi band yang baru saja debut beberapa bulan sebelum tur dilaksanakan. Namun, Hyde dan KAZ menyepakati bahwa tidak ada cara lain yang lebih baik untuk mengenalkan band mereka selain dengan menampilkan hasil karya mereka secara langsung terhadap khalayak ramai. Vamps memainkan sekitar 6 hingga 10 show di setiap Venue. Selain itu, karena baru satu single yang mereka rilis, maka kebanyakan lagu yang dimainkan adalah lagu dari single mereka dan juga lagu-lagu yang berasal dari album solo Hyde. Merujuk pada kaliber nama besar keduanya, untuk show yang dihelat oleh band baru sekalipun, tiket dari seluruh show berhasil terjual habis.

Pada periode awal 2009, Vamps merilis dua single berturut-turut yang bertajuk “I Gotta Kick Start Now” dan “Evanescent”. Satu tahun setelah debut Vamps, pada pertengahan tahun 2009, Vamps untuk pertama kalinya mengadakan tur mancanegara. Vamps mengadakan tur di sejumlah kota di Amerika Serikat dengan mengusung tema “Vamps Live 2009 U.S.A. Tour”. Vamps menghelat tur di sebanyak 10 kota besar di AS pada 11 Juli hingga 1 Agustus. Beberapa kota yang menjadi perhentian mereka selama di AS adalah New York, Las Vegas, Seattle, dan Los Angeles. Sebelumnya, pada bulan Juni 2009, Vamps merilis album pertama mereka yang memiliki judul yang sama dengan nama band mereka sendiri, yakni Vamps. Tahun 2009 menjadi tahun yang produktif bagi Vamps karena pada bulan September, Vamps merilis single ke empat mereka “Sweet Dreams”. Kesuksesan Vamps tidak terhenti sampai disitu saja, pada awal tahun 2009 Vamps dianugerahi penghargaan “Billboard Japan Ranking International 2009”. Penghargaan tersebut diberikan kepada Vamps sebagai bentuk apresiasi atas kesuksesan mereka dalam mengadakan tur di AS. Tahun 2010 pun diisi dengan produktivitas dalam menghasilkan karya musik, Vamps merilis dua single “Devil Side” dan “Angel Trip”, album kedua “Beast”, dan DVD tur mereka selama di AS. Vamps pun tidak cepat puas dengan karir nya yang sudah berada berhasil mencapai level mancanegara. Vamps ingin lebih melebarkan sayapnya di ranah musik mancanegara sehingga pada tahun 2010 pun, Vamps untuk pertama kalinya mengadakan world tour dan menjejakkan kakinya di sejumlah negara strategis seperti Taiwan, Amerika Serikat, Spanyol, Prancis, China, dan Chili. Single ketujuh Vamps, “Memories” dirilis pada bulan Desember 2010 dan menyertakan “Get Up” versi Jepang yang kemudian digunakan sebagai lagu untuk anime Bakuman. Pada tahun 2011 sendiri, Vamps merilis DVD keempat mereka yang menyoroti konser selama di Chili. Vamps akhirnya menandatangi kontrak dan berpindah label rekaman menjadi Universal Music Group’s Delicious Deli Records di tahun 2013. Rilisan pertama dengan label terbaru mereka adalah home video Vamps Live in Zepp Namba 2012. Pada tahun yang sama, Vamps menampilkan single terbaru mereka yang bertajukkan “Ahead/Replay”. Single terbaru mereka dirilis bertepatan pada 3 Juli 2013, yakni tepat satu tahun dan satu hari setelah debut mereka lima tahun lalu. Pada 25 September mereka pun merilis album best-of dengan judul “Sex Blood Rock n’ Roll”. Album tersebut berisikan lagu-lagu yang telah melewati proses recording ulang dan semuanya menggunakan bahasa inggris. Album nya pun dirilis ke seluruh dunia, tidak hanya terbatas di Jepang atau Asia saja. Pelafalan bahasa Inggris Hyde tidaklah sempurna seperti musisi yang memang sudah dilahirkan di dunia bagian barat sana, tetapi perlu diingat bahwa pelafalan Bjork pun tidak sempurna. Namun dengan kualitas yang dimiliki Hyde dan KAZ, maka ketidaksempurnaan dalam pelafalan tersebut pun tidak akan menjadi permasalahan besar ketika berhasil dibalut dengan musikalitas yang mengagumkan.

VAMPS_HyperWaveFestival-02

Walaupun saat ini Vamps sudah memiliki nama yang besar di Jepang, kesuksesan Vamps tidak membuat Vamps secara langsung ingin menghelat konser berskala Tokyo Dome. Selama ini Vamps lebih sering mengadakan konser di venue dengan kapasitas sebanyak 5000 orang, seperti Zepp. Hyde merasa bahwa sebuah band rock memiliki kecenderungan atau kesinambungan dengan venue yang kecil dan prinsip tersebut seirama dengan budaya dari Vamps. Dengan mengadakan konser di Venue yang lebih kecil maka penonton akan lebih mudah merasakan kemegahan yang disuguhkan oleh Vamps dalam live performance miliknya. KAZ melihat relevansi budaya yang dipertahankan oleh Vamps sebagai suatu yang rasional. Live performance mereka dapat diibaratkan sebuah sirkus. Semakin besar dan penuh sebuah venue untuk menonton sirkus, maka akan semakin sulit bagi penonton untuk menjangkau penglihatan mereka dengan segala trik yang disuguhkan oleh pemainnya. Begitu pula dengan Vamps dan karya musiknya.

Di tahun 2013 Vamps mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan Tur di sejumlah kota besar di Eropa seperti Barcelona, Paris, Berlin, dan London. Tur yang di adakan di Eropa dan berakhir di bulan Oktober tersebut mendapatkan antusiasme dan apresiasi yang besar dari publik Eropa. Vamps pun berhasil mendapatkan review dari sebuah majalah musik rock terkemuka dan best seller di Inggris, “Kerrang! Magazine”. Tur yang mereka adakan merupakan salah satu rangkaian dari rilisnya album best-of “Sex Blood Rock n’ Roll”. Sebagai bentuk rangkaian promosi lainnya, Vamps juga akan mengadakan tur di AS setelah sekitar empat tahun lamanya. Dua kota yang akan disambangi oleh Vamps pada bulan Desember selama di AS adalah New York dan Los Angeles. Ternyata rangkaian tur mancanegara yang akan diadakan Vamps tidak hanya sebatas pada belahan dunia bagian barat saja. Untuk pertama kalinya, pada 28-29 November 2013, Vamps akan tampil di depan publik Indonesia dan membayar penantian seluruh penggemar Vamps di Indonesia. Vamps akan menjadi salah satu bagian dari Hyper Wave Festival 2013 yang diadakan di Parkiran Kolam Renang Senayan. Sudah siap untuk menjadi bagian dari kemegahan musik yang akan disuguhkan oleh Vamps di Jakarta? Pastikan kalian jadi bagian dari Hyper Wave Festival 2013!

Author: Chaula Rininta Anindya