Hibana adalah sebuah film mengenai perjuangan dua orang komedian di dunia manzai, lawakan khas Jepang yang dilakukan oleh dua orang. Film ini diangkat dari sebuah novel pemenang Akutagawa Award ke-153 pada tahun 2015 karya Naoki Matayoshi. Film ini disutradarai oleh salah satu pelawak Jepang, Itsuji Itao, yang juga menulis naskahnya bersama dengan Toshiaki Toyoda.
Film ini sendiri mengisahkan mengenai seorang komedian kurang populer bernama Tokunaga yang diperankan oleh Masaki Suda. Ia lalu bertemu dengan seroang comedian senior bernama Kamiya (Kenta Kiritani), yang memiliki keyakinan amat kuat terhadap manzai. Film ini menceritakan kisah mereka berjuang untuk maju di dunia lawak manzai.
Sebelum dipertontonkan untuk umum, film ini dipertontonkan secara terbatas di Kyoto International Film Festival 2017.
Berikut adalah wawancara dengan Itsuji Itao, sang sutradara film ini, mengenai film yang akan mulai diputar di bioskop-bioskop Jepang mulai 23 November 2017 mendatang ini.
- Apakah anda bisa menceritakan mengenai sejarah manzai sendiri?
Aku juga ingin tahu berapa lama sejarah gaya manzai tapi yang pasti sudah lebih dari 100 tahun. Manzai memiliki sejarah panjang. Meski latar belakang dan topik (pembicaraan Manzai) selalu berubah namun gaya manzai tidak pernah berubah. Yang mana 2 orang dan 1 mic berdiri di tengah. 2 dari mereka bercakap-cakap. Gaya ini tidak pernah berubah.
- Berapa lamakah persiapan pembuatan film ini?
Persiapan film ini sekitar 1 tahun namun pengambilan gambarnya memakan waktu 40 hari.
- Apakah kesulitan terbesar anda dalam pembuatan film ini?
Mungkin sulit bagi orang asing untuk mengerti. Cerita ini berlatar sekitar 10 tahun. Sulit untuk melakukan perubahan pada setiap adegan seperti kota, orang, mode dan tren. Kedengarannya mudah tapi ketika saya mencobanya, sangat sulit.
- Bagaimana orang asing yang tidak mengetahui mengenai manzai dapat memahami film ini?
Mungkin sulit bagi orang asing untuk mengerti gaya manzai Jepang. Tapi film ini tidak hanya untuk komedian tapi juga orang muda yang bermain musik, tinju, menari. Semangat dan pikiran orang muda yang ingin menjadi profesional dalam hiburan atau olahraga adalah sama. Itu sebabnya walaupun penonton yang tidak memahami mengenai manzai dapat bersimpati dan tersentuh oleh cerita di film ini.
5.Apakah Anda mempertimbangkan penonton di luar Jepang?
Dikarenakan filmnya mengenai manzai, saya tidak mempertimbangkan penontong di luar negeri saat saya membuatnya. Tapi setelah saya datang ke KIFF saya menyadari bahwa banyak orang asing tertarik dengan film ini. Saya mendapat banyak wawancara dari orang asing. Sekarang, saya sedikit terkejut dan saya cukup senang tapi pada saat bersamaan sedikit membingungkan. Karena saya tidak mempertimbangkan penonton luar negri ketika saya membuatnya. Namun, film itu sendiri adalah untuk semua orang tak terkecuali asal negara. Jadi, semoga semua orang bisa menikmati film ini, dan melalui film ini saya ingin orang asing mengerti bahwa masih banyak pemuda di Jepang yang ingin menjadi pelawak dan mengambil manzai sebagai pekerjaan.
- Apakah yang ingin anda sampaikan melalu film ini kepada para penonton di Jepang maupun di Luar Jepang?
Apapun kewarganegaraan dan ras penonton. Semua orang memiliki momen (penderitaan) di masa muda mereka. Dimana mereka tidak bisa menjadi seseorang yang mereka inginkan. Film ini adalah kisah di zaman ini. Itu sebabnya dengan caraya tersendiri film ini dapat menjadi sesuatu yang berharga bagi semua orang.
- Apakah kedua Aktor sudah cukup mendalami peran mereka sebagai Manzai?
Sudah pasti, Suda Masaki dan Kiritani Kenta. Kedua aktor utama ini telah dipersiapkan dengan baik. Saat syuting mereka mengalami banyak kesulitan. Pada dasarnya, manzai sangat sulit bagi orang awam untuk bertindak sebagai profesional. Tingkatnya cukup tinggi, meski bagus dalam berakting. Itu tidak berarti mereka bisa memiliki performa bagus untuk manzai. 2 aktor ini menaruh hati mereka dalam membuat film dan mereka mendalami karakter itu dengan tulus.
Mereka berusaha keras untuk bertindak Manzaishi (pelawak) dengan caranya sendiri.
- Apakah Ekspektasi sukses bagi anda?
Saya tidak tahu anda bisa tahu atau tidak. Tapi, novel orisinal yang ditulis oleh Matayoshi Naoki ini terjual dengan baik. Jumlahnya luar biasa, 3 juta eksemplar terjual. Artinya 3 juta orang telah membaca novel ini. Jika filmnya ditonton lebih dari 3 juta orang bisa saya katakan sukses.
Jadi, Jika jumlah orang yang menonton lebih banyak daripada orang yang membaca novel itu sendiri, Hal itulah yang menjadi sukses bagi saya.