Berita Jepang | Japanesestation.com

3. Lost in Translation (2003)

Film Lost in Translation
Cuplikan adegan film Lost in Translation (archdaily.com)

Unsur Jepang yang kental dalam film ini adalah latarnya. Berbeda dengan Austin Powers yang di-shoot secara main-main dengan backdrop, Lost in Translation secara serius melakukan pengambilan gambar di Jepang. Dengan tokoh utama Scarlett Johansson dan Bill Murray, dua nama besar ini menceritakan kisah dua orang Barat yang terdampar di tempat yang 'asing' bagi mereka. Namun, di tengah kebingungan mereka akan negara Jepang yang terus berputar, kedua tokoh ini malah jatuh cinta satu sama lain.

Referensi-referensi yang ada di film ini pun legit, mulai dari Kyoto Shrine, saat di mana Scarlett berkeliling Tokyo sendirian, skyline yang cantik dari Hyatt Hotel, karaoke kaca yang khas dari daerah Shinjuku, dan adanya Suntory Whisky yang diminum oleh pemerannya.

Tokyo Weekender memberi 80% untuk akurasi referensi dalam film ini.

4. Kill Bill (2003)

Kill Bill
Cuplikan film Kill Bill (happymag.tv)

Film bertema gore ini cukup terkenal pada masanya sebagai film garapan Quentin Tarantino, seorang sutradara terkenal. Film yang dinobatkan sebagai salah satu film Hollywood tersadis ini ternyata tidak hanya mampu meninggalkan bekas ngeri di hati penggemarnya, namun juga sukses mengambil budaya-budaya Jepang yang mereka tampilkan secara akurat di layar kaca, meski beberapa adegan dalam film tersebut hanyalah set palsu di Beijing Film Studios.

Uma Thurman sebagai tokoh utama dari cerita ini memang dikisahkan pergi ke Jepang untuk membalas dendam kepada assasin yang mencoba membunuhnya. Ditambah lagi dengan kehadiran adegan di mana Uma Thurman mendatangi sebuah toko sushi di Okinawa untuk mencapai level tertinggi dalam keahlian pedangnya, dan menemui seorang bernama Hatori Hanzo. Hatori Hanzo mengakui dengan congkak kepada Uma Thurman bahwa bahasa Inggrisnya sangatlah bagus. Nah, hal inilah yang dianggap kurang akurat secara budaya, sebab orang Jepang biasanya tidak terlalu percaya diri akan kemampuan berbahasa Inggris mereka, dan malah cenderung sering merendahkan kemampuan bahasa Inggris mereka sendiri.

Sisanya, atas keakurasian di angka 70%, Tokyo Weekender memuji film ini.

5. The Ramen Girl (2008)

The Ramen Girl
Poster film The Ramen Girl

Dianggap sebagai salah satu film underrated, film komedi romantis yang diperankan oleh Brittany Murphy ini mengisahkan tentang seorang perempuan yang pergi ke Jepang untuk mempelajari cara membuat ramen. Sebagai turis dan penikmat budaya Jepang, tentu banyak dari kita yang kepincut oleh pesona dari kuliner Jepang satu ini. Maka, sangat menarik bila melihat film yang membahas tentang warga asing yang ingin mengetahui pembuatan ramen.

Unsur Jepang yang diambil oleh film ini bisa dilihat bukan hanya dari ramen saja, namun juga emosi dan ikatan batin yang masyarakat Jepang (terutama koki ramen) miliki jika berurusan dengan ramen. FIlm ini juga menggambarkan dengan sangat baik perbedaan antara etika bekerja di Barat dan di Jepang, dengan menampilkan dua sudut pandang dari Abby si tokoh utama, dan tokoh-tokoh Jepang dalam film ini. 

Akurasi dari film ini sebesar 80% menurut Tokyo Weekender. Wah, besar juga ya.

Jadi, dari semua film-film ini, yang manakah yang paling membuatmu tertarik dan ingin menonton?