Seperti halnya pada budaya lain, upacara pemakaman merupakan hal penting dalam budaya Jepang. Pada umumnya, upacara pemakaman di Jepang dilangsungkan dengan tata cara Buddha, dan biasanya jenazah tidak dikubur, melainkan dikremasi. Berikut adalah gambaran mengenai upacara pemakaman di Jepang, dan apa saja yang harus kita ketahui jika kita menghadiri upacara pemakaman di Jepang.
Bagaimana upacara pemakaman yang dilakukan orang jepang?
Upacara pemakaman di Jepang dibagi menjadi dua, yaitu otsuya, dan ososhiki.
- Otsuya
Otsuya adalah upacara di mana keluarga, kerabat dan teman-teman almarhum berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir dan mempersembahkan dupa. Biksu Buddha akan membacakan kitab sutra dan mempersembahkan dupa di hadapan jenazah almarhum.
- Ososhiki
Ososhiki adalah upacara pemakaman yang terbagi menjadi beberapa upacara. Rangkaian upacara ini dimulai satu hari setelah Otsuya dengan upacara Sougi, di mana isi upacara ini mirip dengan Otsuya. Setelah itu, upacara dilanjutkan dengan Kokubetsushiki, di mana kenalan pihak yang ditunggalkan memberikan penghormatan terakhir pada almarhum. Upacara terakhir adalah upacara kremasi. Upacara ini hanya dilakukan oleh keluarga almarhum.
Apa yang harus dikenakan saat datang ke upacara pemakaman?
- Untuk pria mengenakan jas hitam dengan kemeja putih, dasi hitam dan tanpa pin. Sepatu, sabuk dan kaus kaki yang dikenakan pun harus hitam.
- Untuk wanita mengenakan dress atau kimono formal warna hitam. Tas, sepatu, dan sebagainya pun berwarna hitam. Hindarilah barang yang mengkilap, kulit, maupun bulu, meskipun tas dan sepatu kulit boleh dipakai. Jangan gunakan aksesoris selain cincin kawin dan seuntai kalung mutiara (jika ada).
- Pada upacara otsuya, pakaian yang dikenakan boleh berwarna biru gelap atau abu-abu.
Kebiasaan-kebiasaan di acara pemakaman
- Persembahan dupa
Berikut tata cara melakukan persembahan dupa kepada almarhum.
- Maju ke depan altar dan membungkuklah pada kerabat almarhum.
- Maju ke hadapan altar dan membungkuklah dalam-dalam.
- Majulah selangkah ke depan untuk mempesembahkan dupa.
- Setelah selesai, pertemukan kedua tangan anda ke posisi berdoa, tundukkan kepala kalian dikit.
- Mundurlah satu langkah ke belakang dan membungkuk dalam-dalam sebelum kembali ke tempat duduk kalian.
- Okoden/ Uang duka
Okoden adalah uang duka yang diberikan pelayat kepada keluarga almarhum. Okoden diberikan dengan tujuan membantu meringankan beban biaya yang ditanggung keluarga almarhum.
- Jangan gunakan uang baru untuk uang duka.
- Jumlah uang yang harus diberikan bervariasi tergantung kedekatan dengan almarhum. 5000-10.000 yen adalah jumlah yang umum untuk teman/kolega.
- Hindarilah angka 4 dan 9 pada pemakaman, karena 4 dalam bahasa Jepang dibaca “shi”yang bunyinya sama dengan mati, dan 9 dapat dibaca “ku”, yang bisa merujuk ke “kurushii” atau menderita.
- Gunakanlah amplop dengan pita hitam dan putih khusus untuk Okoden.
Penjelasan singkat di atas tentunya belum mengupas tuntas seluruh tata cara menghadiri upacara pemakaman yang biasa dilakukan di Jepang. Jangan malu untuk bertanya kepada keluarga mendiang ataupun teman yang paham mengenai hal ini, jika suatu saat kalian harus menghadiri upacara pemakaman.
(Featured image: undergroundhardcore.net)