Berita Jepang | Japanesestation.com

Sekumpulan wanita yang mengenakan pakaian dan topi berwarna-warni dihiasi dengan bunga-bunga mendedikasikan tarian menanam padi tradisional untuk sebuah kuil lokal di kota timur laut Jepang pada 19 Februari untuk pertama kalinya semenjak pandemi pada musim semi 2020.

Tarian ini disebut “Ukedo no taue odori,” sebuah bagian dari festival yang bertujuan untuk berdoa demi keselamatan para nelayan di laut serta hasil panen yang berlimpah, festival ini diadakan di distrik Ukedo Namie, tempat dimana kuil Kusano pernah berdiri namun hilang diterpa tsunami pada tahun 2011 lalu dan sedang direkonstruksi.

Ukedo no taue odori di Amba Matsuri Festival 2023
Ukedo no taue odori di Amba Matsuri Festival 2023
Ukedo no taue odori di Amba Matsuri Festival 2023
Ukedo no taue odori di Amba Matsuri Festival 2023

Amba Matsuri Festival dimana tarian tradisional ini dilakukan dikatakan telah dimulai sejak lebih dari 300 tahun yang lalu selama periode Edo ( 1603-1867 ), dan berlangsung pada hari Minggu ketiga di bulan Februari setiap tahunnya. Masa depan tradisi ini sempat terancam karena kehancuran yang ditimbulkan oleh tsunami 2011 dan perintah evakuasi yang diakibatkan bencana nuklir Fukushima Daiichi. Namun, UKEDO Performing Arts Preservation Society membuatnya tetap hidup untuk melanjutkan tarian ritual tradisional ini di kompleks perumahan mereka.

Tarian menanam padi ini kembali diadakan di kuil Kusano pada tahun 2018 tetapi kembali dihentikan pada tahun 2021 dan 2022 untuk mencegah penyebaran virus corona. Hanya ritual Shinto yang dilakukan pada tahun-tahun pandemi itu. Tetapi pada 19 Februari ini, sekitar 100 orang termasuk penduduk setempat dan pihak terkait berkumpul untuk menikmati tarian dan festival ini lagi.

Ukedo no taue odori di Amba Matsuri Festival 2023
Ukedo no taue odori di Amba Matsuri Festival 2023
Ukedo no taue odori di Amba Matsuri Festival 2023
Ukedo no taue odori di Amba Matsuri Festival 2023
Ukedo no taue odori di Amba Matsuri Festival 2023
Ukedo no taue odori di Amba Matsuri Festival 2023

Dilansir dari Mainichi Japan, Junak Suzuki (10 tahun) yang berpartisipasi dalam acara tersebut berkata, “Sudah lama sekali sejak terakhir kali ini diadakan, tetapi saya bisa tetap santai dan menari tanpa gugup.”

Shigeko Sasaki (72 tahun), presiden dari UKEDO Performing Arts Preservation Society berkomentar, “Saya sangat bersemangat untuk mendedikasikan tarian ini untuk pertama kalinya dalam tiga tahun meski tangan saya gemetar. Tanpa tempat ini, kami tidak akan bisa kembali dan menari. Saya mengucapkan terima kasih dalam tarian ini untuk semua yang telah kita termia.”

Ukedo no taue odori di Amba Matsuri Festival 2023
Ukedo no taue odori di Amba Matsuri Festival 2023

Menurut pihak setempat, rekonstruksi paviliun kuil Kusano diperkirakan akan selesai sekitar Februari 2024 dan bertempat sekitar 50 meter dari lokasi asli. Kuil kecil dan pondasi lama akan dihancurkan dan digantikan oleh hutan untuk pencegahan bencana setempat.

Kepala pendeta Takamasa Tamura (48 tahun) yang menggantikan Sumio Suzuki setelah dia wafat dalam insiden tsunami pdi usianya yang 72 tahun mengatakan, “Bahkan setelah bencana gempa, penduduk terus menemukan kenyamanan untuk bertemu satu sama lain melalui festival. Saya percaya Rekonstruksi kuil akan membawa orang-orang di distrik Ukedo untuk menjadi lebih dekat."