Berita Jepang | Japanesestation.com

Masih ingat dengan RX-78 Gundam berukuran 1:1 yang berdiri di Yokohama? Atau “kakak”-nya, Gundam Unicorn yang sempat berdiri gagah di depan Diver City Mall Tokyo? Gundam memang sangat populer di Jepang. Sejak dirilis pada 1980, lebih dari 450 juta model kit Gundam dijual. Dan hadirnya dua Gundam raksasa di Jepang ini makin memperlihatkan betapa cintanya Jepang terhadap robot-robot raksasa alias mecha ini. Pertanyaannya, apa yang membuat Jepang sangat menyukai mereka?

Untuk menjawab pertanyaan di atas, mari kita telusuri jejak mecha di Jepang.

Nah, meski mecha baru hadir di Jepang selama beberapa dekade ke belakang, ternyata awal kecintaan Jepang terhadap robot sudah dimulai sejak tahun 1600-an! Ya, cinta pertama Jepang adalah karakuri, boneka kecil bergerak yang biasa digunakan di industri hiburan. Kecintaan Jepang terhadap boneka bergerak pun makin bertambah saat teknologi berkembang. Contoh pertamanya, robot salah satu karya fiksi Jepang yang muncul pada 1930-an, meski yang membuat Jepang benar-benar jatuh cinta pada robot adalah dua seri yang hadir pada tahun 1950-an Mighty Atom (Astro Boy) dan Tetsujin-28-Go. Keduanya, (terutama Tetsujin-28-Go) berperan penting dalam mengembangkan mecha, robot raksasa yang dikendalikan manusia. Manga yang debut pada tahun 1956 ini mendapatkan adaptasi anime pada 1963, membuatnya menjadi anime dengan mecha pertama di Jepang.

Nah, konsep mecha yang dikendalikan manusia pun semakin diperkuat dengan hadirnya Mazinger-Z karya mangaka legendaris Go Nagai pada 1970-an. Robot ini jauh lebih besar dari pendahulunya dan dikendalikan oleh seorang pilot manusia di dalamnya. Konsep robot sebagai armor kemenangan juga mengingatkan penonton akan semangat bushido samurai. Lebih menariknya lagi, Mazinger-Z benar-benar sangat Jepang karena dalam cerita, robot ini dibuat dari material (fiksi) yang hanya bisa ditemukan di Gunung Fuji, membuat identitas Jepang hadir dalam robot pembasmi kejahatan itu. Tak hanya itu, Mazinger-Z juga memiliki kemampuan untuk melepas atau merubah bagian tubuhnya, menjadi elemen baru dalam sejarah mecha. Konsep robot yang mampu berubah pun berkembang dari sini.  

Dan pada akhir 1970-an, hadir sebuah seri yang sangat berdampak besar terhadap budaya pop Jepang, Mobile Suit Gundam. Seri epik ini mengambil latar di masa depan di mana federasi bumi menghadapi fraksi separatis. Nah, senjata utama federasi bumi adalah Rx-78 Gundam (sama seperti yang ada di Yokohama!), yang menjadi awal dari kisah robot dengan seorang remaja sebagai pilotnya. Gundam pun langsung menjadi judul paling berpengaruh dalam sejarah manga dan anime, menunjukkan bahwa mecha dapat menguasai dunia. Franchise ini pun terus berkembang seiring berjalannya waktu. Kini, model kit Gundam pun menjadi sangat populer, sampai-sampai ada sub-kulturnya sendiri!

Sejak Gundam hadir, anime-anime mecha pun mulai bermunculan. Misalnya Super Dimensional Fortress Macross dan Patlabor. Di akhir 1990-an, muncullah Neon Genesis Evangelion, sebuah judul yang menggabungkan mecha dengan cerita yang lebih “gelap.” Munculnya anime ini menjadi awal baru kebangkitan mecha “orisinal” setelah seri Gundam atau Mazinger-Z. Dan dengan hadirnya anime ini, kecintaan Jepang akan robot raksasa pun terus berlanjut. Bahkan, kini ada  perusahaan di Jepang yang benar-benar membuat mecha sendiri.

Jika membaca ulasan di atas dengan seksama, teman-teman pasti sudah bisa menebak apa yang jadi alasan mengapa orang Jepang sangat menyukai robot raksasa dan mecha kan?

Jawabannya, karena mecha melambangkan ambisi teknologi Jepang. Mesin-mesin mengagumkan ini selalu diceritakan sebagai alat untuk menolong umat manusia. Mereka juga merepresentasikan apa yang menjadi kekuatan utama Jepang: kerjasama, kemampuan untuk menggabungkan teknologi dengan nilai-nilai tradisi, pemikiran maju, dan menggunakan kemampuan ilmiah untuk meninngkatkan kebahagiaan. Dan tentu saja, semangat bushido!  

Jadi, gak heran kan kalau Jepang sangat menyukai robot dan mecha?

Sumber:

The Culture Trip

Kotaku