Perjalanan dan wisata kemana pun pastinya akan lebih menyenangkan jika kamu memahami bahasa yang digunakan di tempat yang kamu kunjungi, bukan? Meskipun sama-sama bahasa Jepang, tetapi saat kamu mengunjungi Kyoto, kamu mungkin akan mendengar beberapa perbedaan bahasa yang digunakan orang-orang Jepang di sana. “Kyo-kotoba” atau dialek Kyoto berbeda dengan dialek lain di wilayah Kansai, karena memiliki nada elegan yang khas. Berikut ini adalah beberapa kata bahasa Jepang dalam dialek Kyoto yang perlu kamu ketahui!
1. Oideyasu: "Selamat Datang"
Ini adalah ungkapan yang digunakan untuk menyambut seseorang. kamu akan sering mendengarnya ketika memasuki toko atau bangunan di jalanan Kyoto. Mereka memiliki kata lain yang artinya sama yaitu “okoshiyasu”, tetapi yang satu ini memiliki nuansa yang lebih sopan. Jika kamu mengunjungi restoran, ryokan (penginapan Jepang), dan tempat lain di Kyoto, inilah yang akan mereka katakan untuk menyapa dan menyambut kamu.
2. Ookini: "Terima Kasih"
Istilah "ookini" tidak hanya digunakan di Kyoto, tetapi juga di bagian lain wilayah Kansai. Ini terutama diucapkan untuk menyampaikan perasaan syukur, tetapi pada awalnya digunakan sebagai kata untuk mengungkapkan suatu gelar dan memiliki arti yang sama dengan "totemo" atau "taihen" ("sangat"). "Ookini, arigatou" berarti "terima kasih banyak".
3. Kan-nin-e: "Maaf"
Dalam bahasa Jepang, ada istilah “kannin” yang artinya “menahan amarah dan memaafkan kesalahan”. Di Kyoto, mereka menambahkan “-e” di akhir istilah “kannin” dan menggunakan kata tersebut dengan arti “mohon maafkan”. “-e” adalah cara unik orang-orang di Kyoto mengakhiri kata atau kalimat mereka.
4. Ohayousan: "Selamat Pagi"
Ini adalah ungkapan yang digunakan untuk menyapa seseorang di pagi hari. Orang-orang di Kyoto tidak terlalu banyak menggunakan kata ini sekarang, tetapi jika kamu menambahkan “-dosu”, yang merupakan akhiran unik lain dari dialek Kyoto, dan mengatakan “ohayousan-dosu”, maka itu akan memberikan kesan yang sopan. Kyoto dan banyak daerah lain di Kansai menambahkan “-san” di akhir kata atau kalimat mereka, sehingga daripada mengucapkan “gochisousama” (“terima kasih untuk makanannya”) di akhir makan, mereka akan mengatakan “gochisousan". Sedangkan ungkapan “otsukaresama” menjadi “otsukaresan” di daerah ini.
5. Sainara: "Selamat Tinggal"
Berikut ini adalah beberapa cara orang Kyoto mengucapkan selamat tinggal. Mereka akan mengucapkan "hona", yang berarti "baiklah", dan mengatakan "hona, sainara". Sekarang jika mereka ingin mengatakan “ja, mata ne” (“sampai jumpa lagi”), mereka akan menggunakan kata-kata “hona, mata”.
6. (-Shite) Okureyasu: "Tolong (Lakukan)"
Kata-kata ini digunakan saat kamu menginginkan seseorang untuk melakukan sesuatu untuk kamu. Ketika orang Kyoto ingin mengatakan "matcha o kudasai" ("tolong beri saya teh matcha"), mereka akan mengatakan "matcha okureyasu", sedangkan jika mereka ingin mengatakan "tanoshinde kudasai" (silakan menikmati), maka mereka akan ucapkan "tanoshinde okureyasu".
Dialek Kyoto adalah bahasa yang mendalam dan mengungkapkan tingkat perasaan melalui pilihan kata, serta menyampaikan pesan dengan makna atau konotasi yang tidak terucapkan. Peluang mendengar dialek Kyoto mungkin sudah menurun seiring dengan perkembangan zaman saat ini, namun perlu diingat bahwa masih ada orang yang menggunakan dialek ini setiap hari, seperti orang tua dan maiko (geisha magang).