Tak bisa dipungkiri, salah satu hal menarik di Jepang adalah Geisha. Gion di Kyoto pun jadi tempat tujuan banyak traveler yang ingin bertemu Geisha. Asal tahu saja, ada cara-cara khusus untuk bisa bertemu dan berfoto dengannya.
Geisha bisa ditemui di mana saja di Jepang, namun Kyoto menjadi kota awal kelahiran budaya tersebut. Di Gion, mengejar dan bertemu geisha jadi salah satu objek yang dilakukan banyak traveler. Ditengok CNN, Senin (8/9/2014) inilah cara-cara mengejar geisha di Gion:
1. Hati-hati saat memotret mereka
Geisha bukan objek foto yang bisa seenaknya diabadikan. Butuh aturan saat ingin memotret mereka. Geisha adalah bagian dari budaya dan sejarah Jepang yang harus dihormati semua orang, termasuk para traveler.
Jadi, Anda tidak bisa sembarangan memotret mereka. Saat para geisha muncul, jangan memotong jalur. Potret saja dari samping atau belakang. Jangan sekali-kali berjalan di depan mereka sambil memotret.
Dibanding memotret candid dan terlihat tidak sopan, mengapa tidak izin dengan baik-baik. Tidak ada salahnya meminta izin pada geisha saat ingin memotret mereka.
2. Biasanya keluar saat sore hari
Hanamachi menjadi kawasan tempat tinggal geisha di Kyoto. Kebanyakan traveler menunggu kehadiran geisha di sana. Namun, kapankah waktu yang tepat untuk menunggu kedatangan para geisha atau geiko?
Ternyata, waktu paling tepat menunggu geisha adalah pukul 17.45 waktu setempat. Karena sore hari, pastikan menggunakan mode foto yang tepat agar hasilnya bagus.
3. Eits, mereka berbeda!
Semua geiko mengikuti kursus atau sekolah, yang mengajarkan tentang seni dan kultur Jepang. Mulai dari upacara minum teh, cara merangkai bunga, sampai belajar memainkan beragam alat musik. Calon geiko yang masih menjalani kursus ini disebut maiko. Nah, Maiko punya hiasan bunga di rambutnya.
Perbedaan kedua terletak pada obi atau ikat kimono. Avi memaparkan, obi milik maiko lebih panjang dan menjuntai ke bawah sementara obi geiko dilipat menjadi bentuk kotak di bagian punggung mereka. Maiko juga terkadang mengenakan sandal jepit dari kayu yang berhak tinggi, sementara geiko menggunakan sandal kayu berhak rendah.
4. Bisa jadi geisha palsu
Semua orang bisa menggunakan kostum geisha, termasuk penduduk dan para turis. Maka dari itu, ada geisha yang ramah, ada juga yang tidak terlalu ramah. Jika geisha asli, biasanya mereka hanya fokus keluar rumah untuk bekerja dan kembali dengan cepat ke rumah. Tak ada waktu untuk berpose dan tersenyum ke kamera.
Jika kebetulan traveler menemukan geisha yang ramah dan mau diambil foto, kemungkinan besar itu bukan yang asli. Kebanyakan geisha palsu ini merupakan turis yang datang dari Hong Kong, Tokyo atau taiwan. Geisha palsu terlihat di sekitar area Kiyomizu.