Jepang memiliki banyak sekali jenis dan bentuk seni bela diri. Berawal dari prinsip bushido milik samurai, hampir 180 juta macam bela diri terbentuk untuk mengembangkan diri ataupun agar bisa melawan seseorang ketika diserang. Dari sekian banyaknya jenis bela diri di Jepang, beberapa di antaranya terkenal hingga di level internasional. 8 seni bela diri ini adalah yang paling terkenal, hingga dipraktikkan di luar Jepang.
Jujutsu
Seni bela diri ini sudah ada sejak dulu, bahkan hampir dari sebelum zaman Edo. Jujutsu (柔術) berasal dari kata "lembut" (柔/Ju) dan "teknik" (術/Jutsu). Berdasarkan namanya, jujutsu menggunakan cara yang "halus" dalam bela diri, yaitu memanipulasi kekuatan lawan saat menyerang kita. Seni bela diri ini dahulu digunakan oleh samurai ketika mereka berada dalam situasi yang tidak bisa menggunakan senjatanya.
Judo
Terinspirasi dari jujutsu, nama judo (柔道) memiliki arti yang sama, yaitu "jalan yang lembut." Seni bela diri yang terkenal di seluruh dunia ini mengajarkan untuk menggunakan kekuatan demi memojokkan dan menahan musuh tanpa menyebabkan luka/cedera. Judo mempercayai bahwa seorang individu tidak hanya bisa mengembangkan kekuatan fisik, tetapi juga bisa mengembangkan kekuatan spiritual di dalam dirinya. Di Jepang, teknik bela diri ini sering diajarkan di pelatihan kepolisian.
Aikido
Satu lagi bela diri yang fokus pada "kelembutan," Aikido (合気道). Dengan menggabungkan berbagai macam ideologi dan konsep bela diri, aikido mengajarkan untuk menciptakan keharmonisan dan ketenangan dalam jiwa serta raga. Dengan memanfaatkan energi lawan, aikido bisa menjatuhkan lawan dengan cara yang lembut tanpa melukai siapa pun.
Karate
Berasal dari Okinawa, seni bela diri ini memanfaatkan keseimbangan kekuatan, kecepatan, dan ritme gerakan. Menggunakan kombinasi serangan pukulan dan tendangan, karate (空手) bisa menjadi bela diri yang mematikan. Di Jepang, terdapat 4 gaya berbeda bergantung pada teknik dan asal mula kekuatannya, yaitu Shito-ryu, Wado-ryu, Shotokan-ryu, dan Goto-ryu.
Sumo
Seni bela diri kuno lainnya yang terkenal dengan tubuh atletnya yang besar. Sumo (相撲) awalnya sebuah budaya dari agama Shinto dan hadir sebagai hiburan untuk para bangsawan. Seiring berjalannya waktu, sumo menjadi salah satu jenis olah raga seni bela diri. Pegulat sumo pada umumnya adalah laki-laki, tetapi ada sejumlah kecil kelompok pegulat yang terdiri dari wanita.
Kendo
Beralih ke seni bela diri dengan senjata, kendo (剣道) memanfaatkan pedang kayu untuk bertarung. Kendo membutuhkan keseimbangan fisik dan mental. Dalam pertandingan kendo, petarung (kendo-ka) mengenakan alat pelindung dan helm khusus kendo. Pertandingan kendo menggunakan sistem poin, ketentuan posisi dan teknik untuk mendapatkannya cukup ketat, sehingga harus fokus dalam berlatih kendo.
Naginatajutsu
Identik dengan anggotanya yang perempuan, naginatajutsu (薙刀術) juga menggunakan pedang seperti kendo. Namun, yang berbeda adalah pedangnya terpasang di ujung tongkat panjang menyerupai tombak, pedang ini disebut naginata (薙刀). Pada zaman dahulu, seni bela diri ini dipelajari oleh para ibu dan anak perempuan di rumah sebagai bentuk pembelaan diri ketika diserang.
Kyudo
Menggunakan panah, seni bela diri ini dulu dipraktikkan oleh samurai untuk bisa menyerang sambil menunggangi kuda. Saat ini, kyudo (弓道) dipraktikkan untuk melatih disiplin, fokus, dan ketangkasan secara bersamaan serta mendapatkan keseimbangan. Bela diri ini menuntut untuk bisa memanah dengan indah, serta penuh jiwa yang baik.