Selama berabad-abad, banyak permainan telah berkembang, dan kini orang-orang lebih memilih untuk memainkan permainan modern. Meskipun begitu, permainan tradisional masih tetap menyenangkan untuk dimainkan. Jepang memiliki banyak sekali permainan tradisional, termasuk yang dimainkan di atas meja. Memang, sebenarnya tidak ada yang namanya permainan meja Jepang yang sepenuhnya diciptakan dan dikembangkan sendiri, melainkan diimpor dari negara lain. Berikut ini adalah permainan tradisional Jepang yang dimainkan di atas meja. Seru dan cocok dimainkan untuk menghabiskan waktu dengan teman atau keluarga.
6. Daifugo / Daihinmin
Dimainkan dengan setumpuk kartu remi, permainan ini kemudian diadaptasi ke negara Barat dan dikenal sebagai President (juga dikenal sebagai Scumbag, dan beberapa istilah lain yang berbeda menurut wilayah). Ada beberapa aturan permainan yang telah berkembang dari waktu ke waktu, tetapi beberapa aturan intinya adalah:
- Semua kartu dibagikan secara merata kepada semua orang
- Setelah itu daifugo, atau grand millionaire, memberikan dua kartu terburuk miliknya kepada daihinmin, atau grand pauper.
- Sementara itu, daihinmin harus memberikan dua kartu terbaiknya kepada daifugo.
- Setelah pembagian, permainan biasanya dimainkan searah jarum jam.
Ada lima peringkat utama dalam permainan, dari yang tertinggi ke terendah:
1. Daifugo (Grand Millionaire)
2. Fugo (Millionaire)
3. Heimin (Orang Biasa)
4. Hinmin (Orang Miskin)
5. Daihinmin (Grand Pauper)
Setiap pemain yang tidak berada di dua peringkat teratas atau terbawah menjadi heimin, atau terkadang peringkat tambahan ditambahkan jika ada banyak pemain. Ini adalah permainan yang penuh trik, tetapi tujuan utamanya adalah untuk menghabiskan kartu secepat mungkin. Orang pertama yang menghabiskan kartunya menjadi daifugo untuk ronde berikutnya, yang kedua menjadi fugo, dan seterusnya.
5. Riichi Mahjong
Meskipun menyerupai permainan memori pemain tunggal yang sering ditemukan di beberapa komputer, mahjong sebenarnya adalah permainan berbasis ubin yang secara struktural mirip dengan permainan kartu remi. Tujuannya adalah membuat set dengan menjajarkan dan membuang ubin mahjong, dengan tujuan akhir untuk mencocokkan semuanya menjadi set, dapat berupa tiga set, empat set, atau rangkaian tiga yang berurutan.
Versi Jepang, yang disebut Riichi Mahjong, adalah mahjong Cina yang disederhanakan, pertama kali diperkenalkan ke Jepang pada tahun 1924. Perbedaan utamanya terletak pada aturan untuk mendeklarasikan riichi, atau ready hand, dan bonus ubin dora yang dapat menambah poin.
4. Sugoroku
Sugoroku adalah permainan papan klasik berbasis dadu. Versi asli sugoroku, yang disebut ban-sugoroku, berasal dari abad ketujuh di Cina. Cara bermain ban-sugoroku hampir identik dengan backgammon modern, dengan beberapa perbedaan aturan. Namun, permainan tradisional ini memudar pada awal abad ke-19.
Bentuk lain dari sugoroku adalah e-sugoroku, dengan pemain memindahkan bidak mereka di sekitar peta atau papan bergambar, seperti bermain Ular Tangga. Berasal dari abad ke-15, versi paling awal dari e-sugoroku diketahui menampilkan ajaran Buddha di setiap ruang permainannya. Tetapi pada Zaman Edo (1603-1868), versi paling populer menampilkan 53 Stasiun Tokaido, titik perhentian di jalan yang menghubungkan Tokyo dan Kyoto, subjek populer bagi seniman masa kini.
3. Shogi
Mirip dengan catur, permainan papan dengan dua pemain ini melibatkan strategi, kesabaran, dan kelicikan. Setiap pemain memiliki 20 bidak, dengan kemampuan dan aturan berbeda untuk setiap bidak.
Bidak yang telah dimajukan dibalik, memperlihatkan karakter baru yang biasanya ditulis dalam bentuk yang lebih kursif, atau dengan tinta merah. Tidak seperti catur, bidak apa pun kecuali raja dan jenderal emas dapat dimajukan dalam shogi. Ini memberi bidak kemampuan gerakan ekstra, daripada mengganti bidak. Pemain juga memiliki pilihan untuk tidak memajukan bidak selama masih ada langkah legal yang tersisa.
Shogi diyakini diangkat dari chaturnaga India, yang kemungkinan datang ke Jepang melalui Tiongkok, meskipun kapan tepatnya tidak diketahui. Kemungkinannya adalah pada abad keenam, meskipun potongan dan dokumentasi pertama yang diketahui untuk game ini berasal dari abad ke-11.
2. Karuta
Karuta adalah permainan menepuk kartu yang biasanya menggunakan satu set kartu khusus, meskipun kartu biasa juga bisa digunakan. Set kartu yang disebut tori-fuda disusun, menghadap ke atas, sementara set satunya lagi (yomi-fuda) disimpan oleh "pembaca" atau "narator". Narator menarik kartu dari yomi-fuda dan membacakan puisinya, sementara pemain lain mencari kartu yang cocok dalam susunan dan mencoba menamparnya sebelum lawan mereka melakukannya.
Kata karuta berasal dari bahasa Portugis untuk 'permainan kartu', atau carta, sejak Portugis memperkenalkannya ke Jepang pada abad ke-16. Namun, diyakini bahwa permainan ini telah dimainkan sejak Periode Heian (794-1185).
1. Go
Go dianggap sebagai permainan papan tertua di dunia, yang ditemukan di China kemungkinan pada milenium kedua sebelum masehi. Permainan ini datang ke Jepang pada abad ketujuh, dan bahkan disebutkan dalam The Tale of Genji karya Murasaki Shikibu, yang ditulis pada awal abad ke-11.
Pemain bergiliran menempatkan "batu" (go-ishi) ke papan dengan garis. Pemain bisa mengambil batu lawannya dengan cara mengelilinginya dengan batu sendiri. Ada aturan yang lebih rumit juga, seperti aturan ko, yang melarang bermain berulang-ulang. Permainan ini mengharuskan pemain untuk memperluas wilayah mereka, dan juga menciptakan wilayah yang erat agar tidak dapat dilewati oleh lawan.