Sebelumnya pernikahan Putri Mako, cucu tertua Kaisar Akihito, dan teman sekelasnya di universitas bernama Kei Komuro akan diadakan pada 4 November tahun depan. Namun sayangnya Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang telah mengumumkn bahwa pernikahan kekaisaran ini akan diundur hingga tahun 2020 karena kurangnya persiapan.
Pasangan tersebut sama-sama berusia 26 tahun, dan seharusnya melakukan upacara pertunangan tradisional yang disebut Nosai no Gi pada tanggal 4 Maret, menjelang pernikahan mereka yang direncanakan pada 4 November mendatang. Sang putri mengatakan melalui agensi bahwa dia "menyadari kurangnya waktu untuk membuat persiapan yang cukup. "
Badan tersebut menyanggah adanya hubungan antara penundaan tersebut dengan berita sebuah majalah mingguan mengenai sebuah perselisihan keuangan (antara ibu Komuro dan mantan tunangannya) mengenai biaya pendidikan anaknya yang menghabiskan sekitar ¥ 4 juta, yang dilaporkan telah dibiayai oleh mantan tunangan ibunya tersebut.
"Maksud keduanya untuk menikah tidak berubah sama sekali. Penundaan tersebut bukan karena berita dalam majalah, "kata Takaharu Kaji, pejabat Badan Rumah Tangga Kekaisaran.
Pejabat senior lembaga lainnya mengatakan penundaan tersebut harus dilihat dengan cara yang positif.
"Jika ada masalah, itu harus dipecahkan, lalu keduanya harus menikah. Waktu bisa digunakan untuk lebih memperkuat ikatan mereka, "kata pejabat tersebut.
Sang putri mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia telah melaporkan penundaan tersebut kepada Kaisar dan Permaisuri Michiko, yang telah menunjukkan bahwa mereka menghormati keputusan tersebut.
"Mei lalu, ada berita tentang pertunangan kami pada waktu yang tidak terduga," katanya. "Kami yakin kami telah terburu-buru dalam berbagai hal."
"Saya ingin memikirkan pernikahan lebih dalam dan secara konkret serta memberi cukup waktu untuk mempersiapkan pernikahan kita dan kehidupan setelah menikah," tambahnya.
Sang putri mengatakan bahwa dia ingin menunda pernikahan dan acara terkait lainnya sampai tahun 2020, setelah sebuah "serangkaian upacara penting bagi keluarga Kekaisaran telah berakhir dengan lancar." Rencana berhubungan dengan rencana pemberhentian Kaisar pada tanggal 30 April 2019, dan serah terima kedudukan kepada Putra Mahkota Naruhito.
Dia menambahkan bahwa penundaan tersebut disebabkan oleh "ketidakdewasaan" mereka dan mereka menyesali situasi yang telah mereka sebabkan.
"Kami sangat menyesal telah menyebabkan masalah besar dan beban bagi mereka yang telah mendukung kami," katanya.
(featured image : Youtube)