Berita Jepang | Japanesestation.com

Pembunuh 9 mayat termutilasi yang menghebohkan Jepang ditangkap setelah polisi menemukan sembilan mayat yang terpotong-potong di apartemennya. Dia juga telah mengaku membunuh semua korbannya dalam kurun waktu dua bulan setelah menghubungi mereka melalui Twitter, dari laporan media hari Rabu tanggal 1 November.

Menurut Fuji TV, tersangka Shiraishi Takahiro , 27 tahun, juga telah mengaku bahwa dia "menyerang" semua dari delapan korban perempuannya, dan melakukan serangan seksual.

Jaksa sekarang sedang menginterogasi Shiraishi, yang dilaporkan telah melakukan pembunuhan dan membuang daging dan badan korban ke tempat sampah, lalu menaburkan pasir toilet kucing ke atasnya untuk menutupi bukti. Berdasarkan Tokyo Shimbun, sekitar 240 keping tulang milik sembilan orang, termasuk kepala dan anggota badan, ditemukan di dalam kotak pendingin dan peralatan di apartemennya.

Meskipun demikian, motifnya masih tidak jelas. Kyodo News melaporkan bahwa sekitar bulan Juni, Shiraishi mengatakan kepada ayahnya bahwa hidupnya tidak memiliki arti dan dia tidak mengerti apa tujuan hidupnya sendiri.

Kasus mengerikan ini telah mengejutkan semua orang Jepang, dan gambar bangunan apartemen yang tidak mencolok di tengah daerah hunian yang tenang tersebut telah menjadi trending di seluruh Jepang. Beberapa media pun menggunakan judul yang bermacam-macam dalam memberitakan kejadian ini seperti tabloid Nikkan Sports yang menggunakan judul Killing Room. 

Hal yang menarik dari kasus ini adalah bagaimana penyidik melacak pembunuh yang dicurigai tersebut dan kemudian menangkapnya menggunakan media Twitter, sebuah media yang sama dengan yang digunakan pelaku untuk memikat korbannya.

Polisi menemukan Shiraishi saat menyelidiki hilangnya seorang wanita berusia 23 tahun, yang dilaporkan telah men-tweet bahwa dia ingin melakukan bunuh diri. Media mengatakan bahwa saudara laki-laki dari wanita tersebut menghack akun twitter dari saudarinya itu dan menemukan hal yang mencurigakan yang juga berkaitan dengan hilangnya wanita tersebut tanpa jejak. Seorang follower wanita mengatakan bahwa dia dapat membantu untuk menghubungi pria yang dicurigai tersebut.

Berdasarkan Yomiuri,  Saudara korban meminta wanita tersebut untuk mengontak Shiraishi, dan di waktu yang sama dia juga melaporkan kasus ini ke polisi. Wanita tersebut berhasil memancing korban untuk datang ke stasiun yang kemudian diikuti oleh polisi dan investigator. Segera setelah dia kembali ke apartemennya, polisi mengetuk pintu dan menemukan sebuah tas putih milik wanita yang hilang. Ketika penyidik menanyakan keberadaan wanita tersebut, Shiraishi mengatakan 'ada di dalam kotak pendingin', sambil menunjuknya".

Shiraishi dilaporkan telah mengaku kepada polisi bahwa empat korbannya adalah anak remaja, empat lainnya berusia sekitar 20 tahun, dan yang lainnya berusia akhir 20-an. Ada delapan korban perempuan dan juga satu laki-laki. Dia menghubungi korbannya melalui Twitter dan membunuh sebagian besar dari mereka pada hari yang sama ketika pertama kali dia bertemu mereka.

Menurut Mainichi Shimbun, dia pindah ke apartemen di wilayah Zama pada tanggal 22 Agustus dan menghubungi korbannya melalui tweeting bahwa dia akan membantu rencana bunuh diri mereka.

Shiraishi memberitahu polisi bahwa korban pertamanya adalah seorang wanita yang dia bunuh tidak lama dari kepindahannya ke apartemen tersebut. Dia membutuhkan waktu tiga hari untuk memutilasi mayatnya. Kemudian dia membunuh pacar dari korban pertamanya tersebut, yang menanyakan mengenai keberadaan pacarnya yang hilang.

Polisi percaya bahwa Shiraishi melakukan aksinya sendirian. Namun hal yang janggal adalah bagaimana mungkin dia bisa membunuh seseorang hampir setiap minggu tanpa ada yang menyadarinya dan juga bagaimana mungkin para tetangganya tidak mendengar jeritan dari para korban. Namun, tetangga sekitarnya pernah mengeluhkan adanya bau tidak sedap yang keluar dari apartemen kecil tersebut.

Shiraishi mengaku kepada pihak investigator bahwa dia menyimpan mayat-mayat tersebut karena takut tertangkap ketika membuangnya. Untuk saat ini, dia telah didakwa untuk pembuangan satu mayat secara tidak wajar. Polisi juga sedang mencari bukti pembunuhan kesembilan mayat tersebut.

(featured image : https://japantoday.com)