Kalau kalian merasa sedih melihat permen Sakuma Drops di atas, kemungkinan besar kalian sudah menonton anime movie Ghibli yang dirilis tahun 1988, Hotaru no Haka (Grave of the Fireflies). Film tersebut didasarkan pada cerita pendek novelis Akiyuki Nosaka yang juga menulis kisah tersebut berdasarkan pada pengalaman pahitnya sendiri pada zaman menjelang akhir Perang Dunia II.
Dilahirkan di Kamakura pada tahun 1930, masa kecil Nosaka bisa dibilang sangat menyedihkan. Ibunya meninggal dunia 2 bulan setelah melahirkannya. Ayah angkatnya tewas karena serangan udara di Kobe menjelang akhir Perang Dunia II. Dan, Nosaka yang masih sangat muda harus pula kehilangan kakak perempuannya karena sakit serta adik perempuannya karena kelaparan selepas mengungsi dari rumah mereka.
Seluruh pengalaman pahit dan kesedihan yang dirasakannya ia ungkapkan melalui kisah semi-autobiografinya, Hotaru no Haka yang diterbitkan pada saat usianya 37 tahun. Selain memenangkan Naoki Prize untuk literatur di tahun 1967, novelnya tersebut juga menginspirasi studio Ghibli yang berperan dalam memperkenalkan karya novelis yang banyak menulis cerita perang untuk anak-anak tersebut kepada dunia luas melalui arahan Isao Takahata.
Pada 9 Desember lalu, sekitar pukul 10:30, Nosaka yang telah menderita stroke sejak tahun 2003 ditemukan sudah tidak bernapas oleh sang istri di kediaman mereka di Tokyo. Ia kemudian segera dilarikan ke rumah sakit, di mana ia dinyatakan telah menghembuskan napas terakhirnya di usia 85 tahun oleh petugas medis. Setelah Shigeru Mizuki, kepergian Nosaka juga merupakan kehilangan besar baik bagi para pencinta anime maupun dunia literatur Jepang. Saraba, Nosaka-sensei…