Berita Jepang | Japanesestation.com

Pada akhir bulan lalu, penduduk setempat mendapati bahwa dari 25 pohon sakura di Taman Kanokita di Higashi-Osaka, 18 dahan dan 3 batang pohon di antaranya menghilang lengkap dengan bunga sakura yang tengah bermekaran padanya. Pada awalnya, masyarakat menduga bahwa hal tersebut dilakukan oleh pemerintah yang menugaskan kontraktor untuk melakukan hal tersebut dikarenakan pohon dan dahan yang bersangkutan terkena penyakit atau membusuk. Namun ternyata, hal tersebut adalah kejahatan pencurian misterius yang tidak disangka-sangka.

Di tengah semaraknya masa perayaan mekarnya bunga sakura di beberapa tempat, sekelompok pencuri malah beraksi mencuri pohon sakura yang tengah mekar, alih-alih melakukan hanami menikmati keindahan pohon tersebut seperti layaknya orang kebanyakan. Menilai dari potongan pohon yang bersih, pihak berwenang menduga pencurian tersebut dilakukan dengan peralatan potong industri, atau juga mesin untuk membawa batang dan dahan pohon sakura yang dicuri. Beberapa pohon dan dahan yang diambil diduga mencapai panjang 3 meter dan cukup berat.

https://twitter.com/Norikyuu/status/980355034809421824?ref_src=twsrc%5Etfw&ref_url=https%3A%2F%2Fsoranews24.com%2F2018%2F04%2F17%2Fmost-japanese-theft-ever-chainsaws-taken-to-flowering-cherry-blossoms-in-osaka%2F

Diduga, pelaku beraksi dengan mengenakan pakaian dan perlengkapan yang mengisyaratkan seakan mereka melakukan pekerjaan resmi atas penugasan dari pihak terkait, sebagai cara mengelabui seandainya ada saksi mata yang melihat mereka beraksi, meski hingga saat ini kapan mereka beraksi masih menjadi misteri.

Karena pohon dan dahan yang dicuri tidak diangkat bersama dengan akarnya, maka bunga sakura yang ada padanya pun dipastikan hanya akan bertahan beberapa hari saja, yang menjadikan alasan pelaku melakukan pencurian misterius ini pun jadi pertanyaan tersendiri.

(featured image: Yae Yamamoto | Wikipedia)