Berita Jepang | Japanesestation.com

Pada 1 Juli kemarin, ada 129 negara dan wilayah yang terkena dampak mendapatkan larangan masuk ke Jepang sebagai tindakan pencegahan makin menyebarnya COVID-19. Akhirnya ada beberapa harapan karena negara tersebut dilaporkan telah melakukan pembicaraan untuk mengurangi pembatasan perjalanan secara bertahap. Ketika pemerintah Jepang pertama kali mengungkapkan rencana untuk membuka kembali perjalanan pada bulan Juni, hanya empat negara dapat mengunjungi Jepang lagi. Dan negara yang disebutkan yaitu: Australia, Selandia Baru, Thailand dan Vietnam. Namun, sekarang, ada 10 negara dan wilayah di Asia yang akan  ditambahkan ke dalam daftar terbarunya.

The Japan Times melaporkan bahwa Jepang akan memulai negosiasi dengan Brunei, Kamboja, Cina, Laos, Malaysia, Mongolia, Myanmar, Singapura, Korea Selatan, dan Taiwan bulan ini. Negara dan wilayah ini memiliki ikatan yang dapat mempertahankan hubungan bisnis yang kuat dengan Jepang. Negara tersebut juga dipilih sebagian karena faktor mereka telah berhasil menjaga dan cukup berhasil mengendalikan kasus atau penyebaran COVID-19. The Japan Times juga menyatakan bahwa orang yang memiliki urusan bisnis dan talent internasional akan menjadi prioritas utama, yang nantinya akan diikuti oleh siswa asing dan kemudian wisatawan.

Negosiasi tersebut memang bertujuan untuk memulihkan ekonomi dan mempromosikan bisnis internasional. Akan tetapi, pembebebasan larangan perjalanan juga bertujuan untuk  menjanjikan kembali ke keadaan normal dari segi pariwisata dan bisnis terhadap Jepang. Sementara itu, infeksi coronavirus baru-baru ini Jepang memuncak dalam beberapa hari terakhir. Namun, menteri luar negeri Jepang mengungkapkan pada hari Jumat 10 Juli bahwa angka-angka ini tidak akan mempengaruhi negosiasi.

Sayangnya Indonesia tidak adadalam daftar negara yang mendapatkan kebijakan pembatasan perjalan ke Jepang. Mungkin hal ini menjadi pertimbangan karena jumlah kasus di Indonesia masih cukup banyak dan meningkat setiap harinya.