Berita Jepang | Japanesestation.com

Lebih dari 100.000 data pribadi konsumen, termasuk informasi kartu kredit, telah dicuri dari sebelas situs e-commerce di Jepang. Menurut keterangan dari Departemen Kepolisian Metropolitan, situs e-commerce di Jepang telah dirusak oleh program yang tidak dikenali. Saat ini, kepolisian dan pihak berwenang lainnya masih menyelidiki kasus pencurian data tersebut.

Dilansir dari Mainichi, seorang tersangka yang menyamar telah memasukkan program tak dikenal melalui formulir pemesanan di situs e-commerce. Setelah pihak operator mengkonfirmasi pesanan, program tak dikenal itu mulai berjalan dan memungkinkan pemilik program untuk mengatur situs dari jarak jauh, termasuk menarik data yang dimasukkan oleh konsumen.

Perusahaan Tully’s Coffee Japan Co. dan JF Zengyoren masuk ke dalam daftar korban insiden ini. Diyakini bahwa ada sekitar 90.000 data pelanggan yang dicuri dari Tully’s Coffee Japan Co sejak Oktober 2020. JF Zengyoren sendiri melaporkan ada sekitar 20.000 data pelanggan yang dicuri sejak April 2021. Kebocoran serupa juga dilaporkan oleh banyak perusahaan lain dan semakin meluas.

“Diperkirakan bahwa situs e-commerce telah dipengaruhi oleh program tak dikenal yang dapat diakses tersangka dari jauh,” ujar Katsuyuki Okamoto selaku penasihat dari perusahaan keamanan siber Trend Micro Inc. “Pemilik e-commerce perlu memperbarui keamanan secara teratur.”

Pihak berwenang saat ini tengah menyelidiki potensi serangan oleh kelompok kriminal luar negeri dan mencari letak kebocoran informasi.