Berita Jepang | Japanesestation.com

Pada Selasa (12/5) lalu, investigator dari Kepolisian Metropolitan Tokyo mengatakan seorang pria berusia 30 tahun bernama Daisuke Nohara tengah berada di Stasiun Ikebukuro saat ia melihat seorang pria lain berusaha memotret rok seorang wanita yang sedang menaiki tangga secara diam-diam. Dalam benak Nohara, hal tersebut merupakan pelanggaran yang tidak bisa dibiarkan. Sayangnya, tujuan “baik” pervert hunter alias pemburu pria mesum inilah yang membuat pria asal Distrik Minato, Tokyo ini terkena masalah.

Setelah melihat kejadian itu, Nohara menghampiri sang pria mesum dan mengatakan, “Kau memotret rok wanita itu kan?”

Nah, di sinilah kesalahan besar Nohara. Bukannya memanggil polisi, ia malah ingin “mengurus” pria cabul ini dengan caranya sendiri (yang tak terpuji).

Ilustrasi menuduh (pakutaso.com)
Ilustrasi menuduh (pakutaso.com)

Setelah menyeret fotografer mesum ini ke taman terdekat, Nohara mengeluarkan smartphone-nya dan menelepon, mengatakan bahwa ia sedang menghubungi wanita tadi. Setelah menelepon selama beberapa menit, Nohara mengatakan sesuatu pada si pria cabul.

“Ia mengatakan kau harus membayar denda sebesar satu juta yen. Jika kau membayarnya, dia akan melupakan kejadian ini,” ujar Nohara pada si pria mesum.

Kata-kata Nohara ini memang mencurigakan. Selain tidak ada bukti kuat terkait foto mesum itu, orang yang benar-benar peduli tentang keselamatan para korban pelecehan seksual dan ingin membuat pelaku jera, pasti tak akan membiarkan pelaku lolos tanpa minimal catatan dari polisi kan? Anehnya lagi, mengapa Nohara bisa tahu nomor telepon korban?

Jawabannya tentu saja ia memang tidak tahu. Para investigator mengatakan Nohara hanya menelepon rekannya yang berpura-pura menjadi korban. Jadi, ia bukan melindungi gadis-gadis Tokyo, tapi menipu untuk mengisi dompetnya sendiri. Fotografer mesum itu juga sepertinya telah menyadari kalau dia ditipu, tapi tetap setuju untuk membayar karena takut.  

Ilustrasi polisi (pakutaso.com)
Ilustrasi polisi (pakutaso.com)

Namun, seorang petugas polisi yang berada di sekitar area itu  merasa curiga. Akhirnya, setelah menanyakan beberapa pertanyaan, ia menangkap Nohara atas tuduhan upaya penipuan. Selain itu, para investigator mengatakan kalau kini Nohara merupakan salah satu tersangka dari 2 kasus “voyeur hunter/pemburu orang cabul” yang telah terjadi sebelumnya. Dalam 2 kasus sebelumnya, para pelaku melakukan hal serupa dengan Nohara dan memaksa korbannya untuk membayar uang sekitar 1 juta yen. Kini, kepolisian akan memburu rekan-rekan Nohara si pervert hunter yang masih buron.