Sembilan orang jatuh sakit akibat terpapar gas beracundi sebuah klinik di Hiroshima pada Hari Senin pagi (2/9)
Menurut pihak berwenang, asap tersebut tidak sengaja muncul ketika seorang staf klinik mencampurkan dua bahan kimia, yakni asam asetat dan natrium hipoklorit.
Kesembilan korban kini menerima perawatan di rumah sakit terdekat, namun pihak rumah sakit menyatakan bahwa tidak ada satupun dari kondisi mereka yang mengancam jiwa.
Sekitar pukul 9:30 pagi, seorang karyawan klinik melaporkan melalui panggilan darurat bahwa ada kemungkinan anggota staf telah terpapar gas klorin.
"Beberapa anggota staf melaporkan rasa sakit pada mata dan batuk," katanya
Menurut kesaksian klinik tersebut di pusat kesehatan masyarakat setempat, asap yang muncul setelah mencampur asam asetat dan natrium hipoklorit itu bermula saat pihaknya ingin mempersiapkan perawatan dialisis.
Dialisis adalah pengobatan untuk gagal ginjal, juga dikenal sebagai penyakit ginjal stadium akhir (ESRD), yang menggantikan fungsi ginjal dengan membuang limbah dari darah.