Berita Jepang | Japanesestation.com

Pada tanggal 19 April, pejabat pemerintah Tokyo memulai proses untuk meminta pemerintah pusat mengumumkan keadaan darurat ke-tiga ibu kota Jepang tersebut terkait pandemi COVID-19. Menurut sumber, para pejabat akan mendengar pendapat dari ahli kesehatan dan membuat permintaan resminya paling cepat pada tanggal 22 April nanti.

Pada saat keadaan darurat yang kedua di bulan Januari, pemerintah hanya meminta restoran untuk tutup lebih awal. Dan di keadaan darurat yang ketiga ini pemerintah meminta agar restoran ditutup.

"Untuk sepenuhnya menghentikan pergerakan orang-orang, kami tidak punya pilihan selain meminta (banyak fasilitas) untuk ditutup seperti yang kami lakukan selama keadaan darurat musim semi lalu," kata seorang pejabat metropolitan Tokyo.

tokyo meminta keadaan darurat virus corona untuk yang ketiga kalinya japanesestation.com
Ilustrasi keadaan Covid-19 di Jepang (japantimes.co.jp)

Para pejabat juga telah membahas rencana untuk meminta fasilitas hiburan agar ditutup. Ibukota Jepang bahkan telah berada di bawah tindakan pra-darurat, meminta restoran dan bar tutup lebih awal sejak 12 April lalu. Tetapi, jumlah infeksi virus corona di Tokyo meningkat setiap harinya sebesar 10 hingga 20 persen dari minggu sebelumnya.

Pada 15 April, Tokyo mencatat 729 kasus infeksi baru, mencapai lebih dari 700 kasus untuk pertama kalinya dalam dua setengah bulan terakhir, dan tingkat kasus positif juga meningkat. Berdasarkan data tersebut, para pejabat menyimpulkan bahwa Tokyo membutuhkan tindakan yang jauh lebih kuat dan lebih ketat untuk menghentikan pergerakan masyarakat dan menahan penyebaran varian COVID-19 baru yang lebih menular.