Tarif masuk Kastil Matsumoto akan naik untuk upaya restorasi. Kenaikan ini merupakan pertama kalinya sejak Januari 2020.
Melansir Asahi Shimbun, Walikota Yoshinao Gaun mengumumkan dalam sebuah konferensi pers bahwa mereka akan menaikkan biaya masuk Kastil Matsumoto, tetapi wisatawan asing tidak akan dikenakan biaya lebih mahal daripada pengunjung Jepang.
Berbeda dengan Pemerintah Kota Himeji di Prefektur Hyogo yang berencana untuk mengenakan biaya masuk yang lebih tinggi kepada wisatawan asing dibandingkan dengan wisatawan domestik untuk memasuki Kastil Himeji, Gaun, menolak gagasan tersebut. Ia mengatakan bahwa sistem seperti itu akan bertentangan dengan konsep omotenashi atau keramahtamahan Jepang.
Saat ini orang dewasa perlu membayar 700 yen untuk memasuki Kastil Matsumoto, sementara anak-anak sekolah dasar dan menengah harus membayar 300 yen. Untuk tahun fiskal ini, pemerintah kota memproyeksikan bahwa biaya kastil akan menghasilkan sekitar 540 juta yen.
"Kami sedang mempertimbangkannya pada bulan April mendatang," jawab walikota ketika ditanya kapan biaya akan naik.
Dia menyatakan bahwa dia akan mengadakan pemungutan suara di majelis kota dan membicarakan besarnya kenaikan dengan divisi terkait di kantor kota.
Upaya Restorasi
Hasil diagnosis ketahanan gempa untuk menara utama menunjukan bahwa tempat tersebut tidak akan tahan terhadap gempa bumi dengan intensitas 6 hingga 7 skala seismik Jepang. Pendapatan tambahan dari kenaikan harga tiket diperlukan untuk menutupi biaya pengerahan personel tambahan untuk mempersiapkan diri menghadapi situasi darurat.
Kenaikan kali ini adalah untuk "membangun lingkungan yang nyaman bagi wisatawan untuk melihat-lihat kastil," kata Gaun.
Untuk mempertahankan kastil yang merupakan tujuan wisata populer di kota ini, pemerintah membangun kembali parit di luar dan memperkuat menara utama. Inisiatif ini diperkirakan akan menelan biaya lebih dari 7,4 miliar yen.
Berakhirnya pembatasan COVID-19 dan melemahnya nilai tukar yen telah menyebabkan melonjaknya jumlah wisatawan mancanegara dan kebutuhan untuk mengamankan sumber daya keuangan untuk memenuhi permintaan pariwisata yang terus meningkat.