Jumat, 13 November lalu, Putri Mako mengumumkan bahwa ia akan menunda kembali pernikahannya dengan Kei Komuro. Penundaan ini berkaitan dengan kondisi pandemi yang tidak memungkinkan untuk membuat pesta. Namun, Putri Mako tetap meyakinkan orang-orang bahwa ia akan menikah dengan Kei Komuro.
"Bagi kami, pernikahan adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan," ungkap Putri Mako dalam pengumumannya. Ia juga mengatakan bahwa mereka sudah cocok dan tidak bisa tergantikan satu sama lain. Sehingga, mereka sudah mantap akan menikah meskipun masih belum ada tanggal pasti pernikahan diberlangsungkan.
Penundaan ini adalah yang kedua kalinya terjadi setelah Putri Mako mengumumkan tentang pernikahannya di tahun 2017. Ia dan Kei Komuro mengumumkan akan bertunangan dan melaksanakan pernikahan pada November 2018. Sayangnya, di bulan Februari 2018 agensi keluarga imperial mengumumkan pernikahan tersebut akan ditunda hingga tahun 2020 karena kurang persiapan dan menghindari isu masalah keuangan yang sedang dihadapi keluarga Komuro.
Putri Mako adalah anak dari Pangeran Mahkota Fumihito yang baru saja diangkat sebagai ahli waris pada 8 November. Ia sudah mengenal Kei Komuro saat ada di kuliah, dan sudah berhubungan lebih dari 7 tahun. Pangeran Fumihito dan istrinya, Putri Kiko sendiri menghargai keputusan anaknya yang ingin menikah dengan orang biasa dan memberikan dukungan kepada mereka.
Di Jepang, anggota perempuan di keluarga imperial akan kehilangan status imperialnya karena menikah dengan orang biasa. Walaupun begitu, saat ini masih ada perdebatan akan hal tersebut mengingat peraturan yang hanya memperbolehkan laki-laki di dalam keluarga yang mendapatkan Tahta Krisan di kekaisaran Jepang ini. Ada yang berharap bahwa perempuan yang menikah dengan orang biasa tetap memiliki status imperial untuk membantu tugas publiknya sebagai anggota keluarga imperial.
Bagaimana pun juga, kebahagiaan Putri Mako adalah yang terpenting. Semoga Putri Mako dan Kei Komuro bisa segera menikah, ya!
Sumber: