Berita Jepang | Japanesestation.com
Menteri luar negeri Jepang, Taro Kono meengucapkan terima kasih atas upaya Turki dalam pembebasan jurnalis asal Jepang, Junpei Yasuda yang terjebak di Suriah. Ucapan terima kasih tersebut disampaikan kepada menteri luar negeri Turki, Mevlut Cavusoglu. "Saya ingin mengucapkan terima kasih lagi kepada Presiden (Recep Tayyip) Erdogan, Menteri Luar Negeri Cavusoglu dan pejabat pemerintah Turki untuk bantuan mereka sehubungan dengan pembebasan Yasuda” kata Kono seperti yang dilansir mealui Japan Times.  Selain menyampaikan ucapan terima kasih, Jepang dan Turki juga sepakat untuk meningkatkan hubungan ekonomi bilateral dengan mengawasi perhatian kebebasan pers. Kono menyampaikan bahwa Turki merupakan mitra strategis bagi Jepang untuk meningkatkan keterlibatannya di Timur Tengah.
Pembebasan Jurnalis Junpei Yasuda: Menteri Luar Negeri Jepang Ucapkan Terima Kasih Kepada Turki
40 Bulan Diculik Di Suriah, Jumpei Yasuda Berhasil Selamat
Setelah masuk ke Suriah untuk meliput perang saudara, Junpei Yasuda disandera oleh faksi yang bertikai yang kemudian menuntut tebusan untuk pembebasannya. Junpei Yasuda menghabiskan lebih dari tiga tahun sebagai sandera sampai dia dibebaskan bulan lalu. Setelah dikonfirmasi pada 24 Oktober lalu bahwa jurnalis yang telah diamankan di kota Antakya, Turki Selatan adalah Junpei Yasuda, Jepang menyatakan apresiasinya kepada Turki dan Qatar atas dukungan mereka dalam menjamin pembebasan jurnalis asal Jepang tersebut. "Ketika Jepang meningkatkan keterlibatan di Timur Tengah, Turki, yang memainkan peran penting di sana, adalah mitra yang sangat penting," kata Kono. Kedua menteri bertukar pandangan tentang berbagai masalah, termasuk upaya untuk mengamankan stabilitas di Suriah serta denuklirisasi Korea Utara. "Turki menyambut baik upaya Jepang yang semakin meningkat untuk secara proaktif memecahkan masalah dengan cara damai, tidak hanya di wilayah sekitar Jepang tetapi juga di Timur Tengah," kata Cavusoglu. Cavusoglu menyatakan harapan untuk hubungan ekonomi yang lebih dalam antara Turki dan Jepang sebagai hasil dari negosiasi yang sedang berlangsung untuk perjanjian perdagangan bebas. Turki berfungsi sebagai pusat produksi bagi pembuat mobil Jepang dan produsen lain untuk produk yang ditujukan ke Eropa.