Ujian Masuk Universitas di Jepang telah diadakan secara serentak pada akhir pekan lalu. Ujian diadakan selama dua hari. Ujian Geografi, Sejarah, Kewarganegaraan, Bahasa Jepang dan Bahasa Asing berlangsung pada hari Sabtu (16/1). Sementara, ujian Sains dan Matematika berlangsung pada hari Minggu (17/1).
Mengingat Jepang dan negara lain di dunia belum terbebas dari COVID-19, penyelenggara Ujian Masuk Universitas mewajibkan para peserta ujian untuk menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker dan mencuci tangan mereka menggunakan antiseptik. Selain itu, penyelenggara juga memastikan bahwa ruang ujian memiliki ventilasi yang baik.
Berdasarkan informasi dari National Center Test for University Admissions, Ujian Masuk Universitas diadakan di 681 tempat dengan jumlah peserta ujian sebanyak 535.245 orang. 866 universitas dan perguruan tinggi akan menggunakan hasil ujian ini untuk menyeleksi para peserta ujian yang akan diterima.
Ujian Masuk Universitas akan diadakan kembali pada tanggal 30-31 Januari dan 13-14 Februari. Ujian gelombang dua diadakan untuk para siswa SMA kelas 3 yang kegiatan belajar di sekolah sempat terganggu akibat pandemi. Selain itu, apabila ada peserta ujian yang berhalangan hadir saat ujian gelombang pertama ataupun gelombang kedua, peserta tersebut dapat megikuti ujian yang akan diadakan pada pertengahan bulan Februari nanti.
(16/1) Di Kampus Hongo (Universitas Tokyo) yang terletak di distrik Bunkyo, terlihat para peserta ujian yang memakai masker sedang menunggu sambil berbaris dengan jarak sekitar 1 meter. Setelah gerbang dibuka pada pukul 08.00, para peserta ujian terlihat berjalan dengan tenang dan rapi.
“Selama sekolah ditutup pada semester musim semi yang lalu, saya merasa kesulitan karena tidak bisa belajar di sekolah” kata Sasuke Tanaka, seorang siswa SMA kelas tiga yang merupakan salah satu peserta ujian. “Saya sedikit khawatir tetapi saya akan melakukan yang terbaik” tambahnya.
Ujian Masuk Universitas tahun ini masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, dimana soal ujian berupa pilihan ganda. Namun, soal-soal ujian tahun ini lebih menitikberatkan pada kemampuan berpikir kritis para peserta ujian. Dalam ujian bahasa Inggris sendiri, jumlah soal listening diperbanyak.