Mulai musim panas mendatang, dua maskapai terbesar di Jepang, Japan Airlines (JAL) dan All Nippon Airways (ANA) akan perbanyak penerbangan internasional dari dan ke Bandar Udara Internasional Haneda. Hal ini disebabkan banyaknya penumpang yang lebih memilih mendarat di Haneda karena dekat dengan pusat kota Tokyo.
Haneda dibangun tahun 1931 dan difokuskan untuk penerbangan domestik setelah Bandar Udara Internasional Narita dibangun di tahun 1978. Namun, popularitas yang Haneda dapatkan untuk penerbangan internasional membuat pemerintah setuju untuk melakukan perluasan Haneda sebagai gerbang masuk ke Jepang.
Mulai 31 Maret, JAL hanya memiliki 131 penerbangan internasional di Narita, turun tajam sejak tahun 2019 dengan 280 penerbangan internasional. Sementara itu, ANA hanya memiliki 116 penerbangan internasional dari 294 penerbangan internasional di Narita sebelumnya.
Dilansir dari South China Morning Post, Saiko Kuwasaki selaku pejabat JAL menuturkan bahwa Narita lebih berhubungan dengan penerbangan dari dan ke Amerika Utara, serta menjadi tempat transit untuk penerbangan ke negara Asia lainnya. Kuwasaki juga menuturkan jika jumlah slot pesawat di Haneda memang masih terbatas, sehingga persaingan dengan maskapai lain sangatlah ketat. Perluasan Haneda yang dijadwalkan mulai tahun depan hanya akan berfokus pada pelayanan di darat.
Sementara itu, Anna Mukai sebagai juru bicara ANA menuturkan bahwa CEO ANA, Shinichi Inoue memandang Haneda dan Narita sebagai pusat ganda. Menurut analis pemasaran Ashley Harvey, perluasan Haneda masih sulit untuk dilakukan karena ada beberapa masalah yang perlu dibenahi, ketersediaan lahan, dan penolakan warga Tokyo bagian barat.
Di musim panas mendatang, JAL memiliki 236 penerbangan internasional dari dan ke Haneda, sementara ANA memiliki 285 penerbangan internasional dari dan ke Haneda.