Para wisawatan di Kyoto mulai hari Jumat kemarin tidak bisa lagi mengambil foto di jalan-jalan pribadi di dekat lokasi-lokasi terkenal di Distrik Gion. Menurut warga lokal, larangan mengambil foto ini dikeluarkan sehubungan dengan kelakuan wisatawan yang tidak sopan.
Distrik Gion di Kyoto merupakan salah satu wilayah hiburan yang paling terkenal dengan Geisha nya, selain itu daerah ini juga kental dengan suasana tradisionalnya. Berbagai restoran, dan juga tea house disana merupakan salah satu yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Namun banyak laporan mengenai para wisatawan yang masuk properti pribadi tanpa ijin, bahkan ada beberapa laporan tentang pengunjung yang menarik kimono para geisha dan maiko (geisha dalam pelatihan).
Sebuah asosiasi yang terdiri dari penduduk lokal dan para pemilik toko mengeluarkan larangan untuk mengambil foto di lorong-lorong pribadi dekat Jalan Hanamikoji yang berlaku hari Jumat tanggal 25 Oktober 2019 kemarin. Mereka juga memasang sign yang memberitahukan larangan ini pada para pengunjung, dan mereka juga membagikan selebaran-selebaran yang mendorong para wisatawan untuk meminta ijin sebelum mengambil foto geisha dan maiko.
Hal ini telah menjadi masalah yang serius dalam kurang lebih 5 tahun kebelakang menurut Kyoto Shimbun, dalam survey yang dilakukan oleh asosiasi pada restoran dan penduduk, terdapat laporan berbagai kejadian termasuk menerobos wilayah pribadi tanpa ijin untuk mengambil foto, dan perusakan struktur tradisional.
Beberapa upaya juga telah dilakukan seperti fitur push notification yang akan muncul otomatis pada smartphone ketika mendekati lokasi, penambahan petugas yang dapat berbicara berbagai bahasa asing untuk memberi peringatan pada para turis yang bermasalah di tempat, dan penambahan kamera pengawas serta sign yang dipasang. Namun ternyata masih kurang berhasil sehingga dikeluarkannya peraturan baru ini.
Para pengunjung akan dikenakan denda sebesar 10,000 yen jika mengambil foto tanpa ijin di jalan-jalan pribadi. Mimiko Takayasu sebagai kepala dari asosiasi tersebut mengatakan bahwa larangan ini dikeluarkan untuk menjaga suasana tradisional di Gion.