Berita Jepang | Japanesestation.com

Di Jepang, ada satu budaya unik yang dilakukan banyak toko, yaitu memutar lagu khusus sebelum menutup toko. Lagu ini akan diputar 15 menit sebelum petugas toko mengakhiri jam operasional toko. Lagu berjudul Hotaru no Hikari karya Chikai Inagaki yang dirilis tahun 1881 lalu menjadi lagu yang sering digunakan oleh banyak toko, termasuk Daiso. Namun, membludaknya turis asing membuat Daiso memutuskan untuk mengganti lagu Hotaru no Hikari dengan lagu lain. Keputusan ini diambil karena banyak turis asing yang tidak memahami arti diputarnya lagu Hotaru no Hikari.

Daiso bekerja sama dengan produsen musik USEN untuk membuat lagu penanda yang cocok. Kedua perusahaan melakukan survei kepada 150 responden laki-laki dan perempuan saat membuat lagu penanda. Dari survei yang mereka lakukan, para responden berpendapat kalau lagu penutup lebih baik memiliki karakter yang tenang, berhubungan dengan alam, dan terdapat elemen nostalgia di dalamnya.

Keputusan yang diambil Daiso mendapatkan reaksi beragam dari penduduk Jepang. Beberapa meragukan pengaruh lagu baru tersebut. Menurut mereka, jika lagu Hotaru no Hikari yang sudah melekat saja tidak bisa dipahami, bagaimana dengan lagu yang baru. Beberapa lagi memberikan usulan untuk memutar lagu dari Super Mario, The Beatles, BTS, hingga lagu tema Darth Vader.

“Kenapa tidak memutar pengumuman dalam berbagai bahasa saja?” komentar salah satu penduduk. Meski terdengar sangat logis, masih banyak toko di Jepang yang berhati-hati dalam membuat pengumuman karena enggan menampakkan kesan terang-terangan menyuruh pengunjung untuk meninggalkan toko.

Waduh, jadinya gimana, nih?